Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengaturan Lalu Lintas

Ganjil-Genap Belum Optimal Tekan Mobilitas Kendaraan

Foto : ANTARA/Sigid Kurniawan

Sejumlah kendaraan melintas di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (2/11). Pemerintah menurunkan status PPKM dari level dua menjadi level satu.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Sekretaris Dinas Perhubungan DKI Jakarta Masdes Arouffy mengungkapkan pelaksanaan ganjil-genap di DKI Jakarta masih belum optimal untuk menekan mobilitas kendaraan bermotor dan pengguna jasa transportasi umum pada PPKM level dua.
"Ada nilai positifnya, tapi kami akui belum signifikan," kata Masdes Arouffy, dalam diskusi publik Masyarakat Transportasi Indonesia, di Jakarta, Kamis (4/11).
Masdes mengatakan, volume lalu lintas kendaraan bermotor selama periode PPKM level dua rata-rata mencapai 146.660 unit per hari atau naik 6,09 persen dibandingkan pada PPKM level tiga yakni mencapai 138.241 kendaraan, di tiga lokasi yang dipantau yakni Cipete, Senayan, dan Dukuh Atas.
Sedangkan jumlah penumpang angkutan umum perkotaan di Jakarta, kata dia, ada kenaikan tapi belum signfikan yakni 3,23 persen pada PPKM level dua.
Dia menjelaskan, pada PPKM level tiga jumlah penumpang angkutan umum perkotaan mencapai 808.000 dari lima jenis moda transportasi yakni TransJakarta, MRT Jakarta, LRT Jakarta, KRL, dan KA Bandara.
Sedangkan pada PPKM level dua jumlah penumpangnya mencapai 834.000 orang atau naik 3,23 persen. "Kita perlu waktu orang berpindah ke angkutan umum untuk dapat melihat konsistensi tren ke depan. Angkanya sudah positif tapi belum signifikan masih di bawah lima persen," ucapnya.
Menurutnya, pandemi korona memiliki pengaruh luar biasa. "Pandemi ini luar biasanya pengaruhnya, mengalami fluktuasi, tapi pada bulan terakhir meningkat lagi, secara keseluruhan naik 3,23 persen," katanya. Menurut Masdes, jika dibandingkan sebelum merebaknya pandemi Covid-19, jumlah penumpang untuk angkutan umum perkotaan di Jakarta mencapai dua juta penumpang per hari. Penumpang TransJakarta, sebelum pandemi Covid-19 bisa mencapai 1,1 juta orang per hari.
"Jadi, sekarang posisinya baru 40 persen dari kondisi normal untuk TransJakarta. Pada Februari ke Maret 2020 sebelum Covid-19 masih normal, tapi pada April 2020, jumlah penumpang lansung drop," katanya.
Sedangkan, MRT Jakarta mencapai hampir 24.000 orang atau naik 5,86 persen, LRT Jakarta mencapai 914 orang atau minus 0,65 persen dan KA Bandara mencapai 847 orang.
Masdes mengutip data Google periode 24 Agustus hingga 12 Oktober 2021, mobilitas masyarakat untuk keperluan ritel dan rekreasi naik 16,95 persen, kemudian toko, bahan makanan dan apotek naik 11,48 persen, hingga pusat transportasi umum naik 16,64 persen.
Berdasarkan data hasil pelanggaran ganjil-genap di 13 ruas jalan pada 2 November mencapai total 611 pelanggaran dengan hasil paling banyak di Jalan Sahari.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top