![Ganjaran Buruh Berjuang Kukuhkan 24 Tim Pemenangan Tingkat Perusahaan di Subang dan Tawarkan Konsep Komisi Nasional Hubungan Industrial](https://koran-jakarta.com/images/article/ganjaran-buruh-berjuang-kukuhkan-24-tim-pemenangan-tingkat-perusahaan-di-subang-dan-tawarkan-konsep-komisi-nasional-hubungan-industrial-231001171553.jpg)
Ganjaran Buruh Berjuang Kukuhkan 24 Tim Pemenangan Tingkat Perusahaan di Subang dan Tawarkan Konsep Komisi Nasional Hubungan Industrial
![Ganjaran Buruh Berjuang Kukuhkan 24 Tim Pemenangan Tingkat Perusahaan di Subang dan Tawarkan Konsep Komisi Nasional Hubungan Industrial](https://koran-jakarta.com/images/article/ganjaran-buruh-berjuang-kukuhkan-24-tim-pemenangan-tingkat-perusahaan-di-subang-dan-tawarkan-konsep-komisi-nasional-hubungan-industrial-231001171553.jpg)
Pengukuhan 24 tim pemenangan bakal calon presiden 2024-2029, Ganjar Pranowo dari 24 perusahaan yang ada di wilayah Kabupaten Subang, Sabtu (30/9).
"Pungutan liar itu sering terjadi. Dan itu mayoritas terjadi di perusahaan-perusahaan yang itu bisa berdampak kepada penyerapan tenaga kerja di Indonesia," katanya meyakini Ganjar Pranowo akan menyelesaikan permasalahan itu setelah menjadi Presiden.
Sebelum pengukuhan, GBB terlebih dulu mengenalkan sosok Ganjar yang terlahir dari keluarga baik dan sederhana hingga menunjukkan sepak terjangnya yang gemilang saat menjabat Gubernur Jawa Tengah selama dua periode.
Pengukuhan tim pemenangan yang ditandai dengan prosesi penandatanganan komitmen dari perwakilan setiap perusahaan dilakukan setelah pembekalan dari jajaran pimpinan Dewan Pengurus Pusat (DPP) GBB.
Adapun, pengukuhan yang digelar di PT Lestari Busana Anggun Mahkota, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang itu diikuti bagian Sumber Daya Manusia (Human Resources Development/HRD) dari 24 perusahaan.
Kelik menilai para pengusaha maupun kaum buruh merespona positif terhadap kegiatan FMHI maupun konsep KNHI yang ditawarkan GBB. Sehingga, mereka pun antusias menerima para sukarelawan Ganjar di perusahaannya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya