Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gandeng Komunitas, Kemenparekraf Jaga Keberlanjutan Wisata Bahari di Labuan Bajo

Foto : Istimewa.

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dalam acara MICE to Meet You dengan tema “Jelajah Pesona Bahari di Timur Indonesia” di Pantai Sylvia, Nusa Tenggara Timur, belum lama ini.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekaf) mengajak seluruh pemangku kepentingan pariwisata, khususnya komunitas, terlibat aktif bersama pemerintah menjaga keberlanjutan wisata bahari di Labuan Bajo.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam acara MICE to Meet You dengan tema "Jelajah Pesona Bahari di Timur Indonesia", di Pantai Sylvia, mengapresiasi komunitas bahari yang menjaga kelestarian alam di Labuan Bajo.

"Hari ini kita hadirkan narasumber fenomenal yaitu the Plastic Man Bapak Stefan dan Ibu Marta. Kita harapkan komunitas ini terus rajut dalam konsep MICE to Meet You. Mereka telah setia mendedikasikan hidupnya untuk menjaga keberlanjutan ekosistem alam dan wisata bahari di Labuan Bajo," kata Sandiaga dalam keterangan tertulisnya, Senin (19/8).

Dia juga mendorong komunitas bahari agar turut mengembangkan ekowisata dengan fokus menjual pengalaman wisata yang tidak merusak alam.

"Sebab, sekitar 90 persen wisatawan (ke Labuan Bajo) adalah ke Taman Nasional Komodo, tentunya kita harus jaga ekosistem wisata bahari kita," kata Sandiaga.

Dalam kesempatan itu, Sandiaga juga menanggapi keluhan masyarakat terkait limbah dari kapal. Pihaknya akan menindaklanjuti hal tersebut, karena jika tidak bisa menjaga pengelolaan limbah dari kapal, akibatnya bisa merusak pelestarian lingkungan di Labuan Bajo.

"Limbah kapal ini dikeluhkan ke kami, dikeluhkan banyak orang Balai Taman Nasional Komodo dan banyak pihak. Kami akan berkolaborasi karena ini eksistensi kita akan hilang, dan mengganggu daya tarik Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo juga kalau kita tidak bisa menjaga pengelolaan limbah dari kapal yang sekarang juga sudah 400 lebih," kata Sandiaga.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top