Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Gandeng Kampus Ternama, Bank BTN Dorong Kaum Milenial jadi Pengembang Perumahan

Foto : Dok. BTN

Bank BTN mendorong generasi milenial mengembangkan potensi dirinya menjadi pengembang perumahan melalui Housing Finance Center (HFC).

A   A   A   Pengaturan Font

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mendorong generasi milenial untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi pengembang perumahan melalui Housing Finance Center (HFC).

Direktur Finance Bank BTN Nofry Rony Poetra menilai langkah ini penting untuk dilakukan mengingat backlog atau kesenjangan perumahan yang saat ini mencapai 12,75 juta unit. Karena itu menurutnya, perlu ada suplai rumah yang cukup banyak dibangun setiap tahunnya. Atas dasar itu, BTN akan terus melakukan edukasi terhadap generasi milenial agar tertarik menjadi pengusaha properti. Pasalnya, pengembangan kewirausahaan bidang properti telah terbukti mampu mendorong pertumbuhan bisnis perumahan perseroan.

Untuk mewujudkan hal tersebut, BTN akan bekerja sama dengan Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM-ITB) mengadakan pelatihan mini MBA di bidang properti.

"Agar suplai rumah melimpah, maka diperlukan banyak developer yang melakukan pembangunan rumah. Inilah yang menjadi concern Bank BTN untuk menciptakan developer-developer muda di berbagai daerah," ujar Nofry ketika menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) antara Bank BTN dan SBM-ITB.

Nofry menjelaskan penandatangan PKS dengan SBM-ITB merupakan kelanjutan kerja sama yang telah dilakukan sebelumnya terkait pelatihan bertajuk Mini MBA in Property, yang sukses mencetak sekitar 1.000 lulusan dari 15 batch. Ia berharap kerja sama kali ini akan mampu mencetak para pengembang baru untuk melengkapi suatu sistem yang menghubungkan seluruh stakeholder perumahan ke dalam suatu proses atau platform yang kontinyu yang disebut BTN sebagai mortgage ecosystem.

"Kami berharap melalui penandatanganan perjanjian kerja sama kembali ini dengan kolaborasi penyelenggaraan program pelatihan dan pendidikan di bidang properti dalam pelaksanaan Mini MBA in Property dapat terus berlanjut dan mampu mencetak developer-developer baru untuk melengkapi mortgage ecosystem yang dibangun oleh Bank BTN," kata Nofry.

Sebagai informasi, mortgage ecosystem merupakan upaya pengembangan bisnis BTN yang berorientasi pada nasabah dengan menyediakan tidak hanya rumah tapi juga kelengkapannya, sehingga bisa menggandeng berbagai stakeholder untuk mengoptimalkan layanan.

Lebih lanjut, Nofry mengungkapkan dari berbagai pelatihan wirausaha properti yang diselenggarakan HFC seperti BTN Santri Developer, School of Property Developer, Ruang Temu Property Developer dan Mini MBA in Property telah menghasilkan sekitar 2.353 pengusaha properti. Ia pun berharap jumlah properti dapat terus bertambah seiring dengan berbagai pelatihan yang dilakukan HFC dengan berbagai perguruan tinggi baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

"Selain SBM-ITB, kami juga bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia serta dengan beberapa universitas di dalam negeri. Perseroan juga menjajaki program serupa untuk bekerja sama dengan universitas di luar negeri dan saat ini masih dalam proses seperti universitas di kawasan Asia dan Australia," ujar Nofry.

Mengutip kantor berita Antara, HFC akan mengedepankan empat pilar pembelajaran yang komprehensif, mencakup aspek land (pertanahan), legal (perizinan), capital (pembiayaan), dan skillset (penjualan). "Kami akan memperkuat materi pelatihan yang berkaitan dengan inovasi bisnis dan digitalisasi pembangunan perumahan," kata Nofry.

Sementara itu pada kesempatan yang sama, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB berharap inisiatif kerja sama SBM-ITB dengan BTN dapat memberikan manfaat semaksimal mungkin, tak hanya bagi mitra-mitra di BTN, tapi juga sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat. "Mini MBA ini merupakan satu langkah strategis karena kita bisa dengan cepat memberikan adaptasi terhadap tantangan perubahan yang begitu cepat, sementara untuk jangka panjang dalam bidang properti akan memberikan landasan-landasan yang sangat kuat secara akademis, yang tentunya disertai dalam bentuk-bentuk penelitian dan pemberdayaan masyarakat," ujar Jaka.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top