Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Degung

Gamelan Sunda yang Terancam Punah

Foto : foto-foto: koran jakarta/teguh rahardjo
A   A   A   Pengaturan Font

Namun degung kemudian seakan punah seiring revolusi fisik perang kemerdekaan. Kembali muncul lewat siaran RRI pada 1956. Pada 1980an semakin banyak yang menggarap degung, misalnya seniman Sunda legendaris Nano S.

Ia dengan grup Gentra Madya-nya memasukan unsur waditra kacapi dalam degungnya. Nano S. membuat lagu degung dengan kebiasaan membuat intro dan aransemen tersendiri.

Beberapa lagu degung karya Nano S. yang direkam dalam kaset sukses di pasaran, di antaranya Panglayungan (1977), Puspita (1978), Naon Lepatna (1980), Tamperan Kaheman (1981), Anjeun (1984) dan Kalangkang yang dinyanyikan Nining Meida dan Barman Syahyana (1986).

Lagu Kalangkang ini lebih populer lagi setelah direkam dalam gaya pop Sunda oleh penyanyi Nining Meida dan Adang Cengos sekitar 1987.

Kabar baiknya, di luar Indonesia pengembangan degung dilakukan perguruan tinggi seni dan beberapa musisi, misalnya Lingkung Seni Pusaka Sunda University of California (Santa Cruz, USA), musisi Paraguna (Jepang), serta Evergreen, John Sidal (Kanada). Di Melbourne, Australia, ada satu set gamelan degung milik University of Melbourne yang sering digunakan sebuah komunitas pencinta musik Sunda untuk latihan dan pementasan di festival-festival.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top