Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
29TH SEA GAMES MALAYSIA

Gagal Total, Indonesia Harus Segera Berbenah

Foto : istimewa

PERINGKAT LIMA I Kontingen Indonesia mengikuti devile pada pembukaan SEA Games XXIX di Stadion Bukit Jalil, Malaysia, Sabtu (19/8) lalu. Indonesia hanya menduduki peringkat kelima perolehan medali di SEA Games Malaysia dengan 38 medali emas sehingga gagal memenuhi target 55 medali emas.

A   A   A   Pengaturan Font

Setelah gagal total di SEA Games Malaysia, atlet-atlet Indonesia harus segera berbenah untuk menghadapi Asian Games 2018.

JAKARTA - Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) mengakui prestasi kontingen Indonesia dalam SEA Games 2017 meleset dari target. Namun, sejumlah atlet Merah- Putih mampu mencetak rekor SEA Games dan rekor nasional sepanjang penyelenggaraan sejak 15-30 Agustus.

"Hasil SEA Games ini memang tidak memuaskan semua pihak karena target kami adalah 55 medali emas. Kontingen kita bukan pecundang karena mereka telah berjuang di tengah kelakuan Malaysia dan prestasi Thailand yang berada di atas kita," kata Ketua Satlak Prima, Achmad Sutjipto, di Jakarta, Rabu (30/8).

Dalam SEA Games ke-29 di Malaysia, kontingen Indonesia menempati peringkat lima dengan total 38 medali emas, 63 medali perak, dan 90 medali perunggu. Indonesia bahkan berada di bawah Singapura yang menempati peringkat empat dengan 57 medali emas, 58 medali perak, dan 73 medali perunggu. Malaysia keluar sebagai juara umum SEA Games 2017 dengan 145 emas, 92 perak, dan 86 perunggu, disusul urutan kedua Thailand dengan 72 emas, 86 perak, dan 88 perunggu. Vietnam di urutan ketiga dengan 58 emas, 50 perak, dan 60 perunggu.

"Kami menyebutnya efek tuan rumah. Itu adalah faktor yang di luar kendali kami dan merupakan keistimewaan tuan rumah yang memengaruhi situasi lingkungan pertandingan, terutama pada cabang-cabang olahraga beladiri," ujar Sutjipto.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut periode 1999-2000 itu mengatakan kontingen Indonesia juga telah berjuang pada cabang olahraga terukur seperti renang meskipun kalah dari tim Singapura yang telah menjalankan program pembinaan dengan baik. "Pembinaan olahraga Singapura mulai dari program latihan dan pelatih asing sangat baik. Kami harus mengakui itu dan mengikuti cara mereka dengan membuka akses kepada pelatih asing serta mengikuti kompetisi-kompetisi," ujarnya.

Sutjipto mengharapkan atlet-atlet Indonesia, seperti tim renang, mempunyai kesempatan untuk mengikuti pelatihan luar negeri. "Saya selalu berpendapat setiap ketidaksuksesan atau kegagalan ada hikmah di balik itu. Mungkin hikmah ini dan semua orang melihat simpul-simpul itu, lalu membuat kebijakan baru tentang Asian Games," katanya.

Sutjipto mengaku siap bertanggung jawab terhadap prestasi atlet-atlet Indonesia dalam SEA Games 2017.

Sementara itu, Ketua Umum Komite Olahraga Indonesia (KOI), Erick Thohir, tak menampik bahwa kontingen Indonesia gagal memenuhi harapan. Kontingen Indonesia ditargetkan meraih 55 medali emas untuk berada di posisi empat besar. "Meskipun target meleset sekitar 20 persen, saya menilai ada beberapa hal positif, seperti cabor renang dan panahan yang mampu meraih empat medali emas," ujar Erick menambahkan.

Menurutnya, Indonesia harus segera bangkit karena tahun depan atlet Indonesia akan berjuang di Asian Games yang berlangsung di Jakarta dan Palembang. KOI menargetkan Indonesia mendapat 20 medali emas dan masuk sepuluh besar Asian Games 2018 karena bertindak sebagai tuan rumah. Setelah SEA Games, Indonesia akan fokus untuk mewujudkan target itu.

Pada hari terakhir kemarin, Indonesia hanya menambah raihan satu medali perak dan satu perunggu. Tambahan perak tersebut berasal dari cabang loncat indah papan sinkro 10 meter yang diraih pasangan Andryan dan Aditya Restu Putra, sedangkan medali perunggu dari cabang Ice Skating 3.000 m estafet putri atas nama Alyssa Thirza Putri.

Cabang Permainan Terganjal

Sementara itu, Direktur Performa Tinggi Perlombaan 1 Satlak Prima, Mimi Irawan, di Kuala Lumpur, Rabu, mengatakan cabang olahraga permainan masih terganjal di SEA Games. Dari 15 cabang, hanya tiga yang sukses mempersembahkan medali emas. Tiga cabang itu bowling, bulu tangkis, dan tenis lapangan.

"Empat emas, dua bulu tangkis, satu bowling, dan satu tenis saja. Padahal banyak yang masuk final. Tapi, banyak yang harus mengakui keunggulan lawan," katanya saat dikonfirmasi evaluasi hasil SEA Games 2017.

Cabang permainan selain bowling, bulu tangkis, dan tenis lapangan, ada juga tenis meja, bola basket, bola voli, dan sepakbola.

Menurut Mimi, masalah masa pemusatan latihan yang cukup menjadi kendala. Selama ini, pemusatan latihan banyak yang dilakukan mendekati kejuaraan. "Seperti sepak bola. Pemain ikut kompetisi, jadi akan sulit masuk pemusatan latihan yang jangkanya lama. Makanya harus ada formula yang tepat," katanya. Ant/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top