Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Diplomasi Indonesia

G20 Harus Jadi Teladan di Tengah Ketidakpastian

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

BUENOS AIRES - Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno LP Marsudi, saat berbicara di sesi pertama pertemuan Menteri Luar Negeri G20 dengan tema Multilateralism and Global Governance, di Palacio San Martin, Buenos Aires, Argentina, mengatakan bahwa G20 harus menjadi teladan dan solusi global di tengah ketidakpastian dunia, juga menekankan tentang mengenai pentingnya multilateralisme.

"Sejak 2008, masyarakat dunia melihat ke G20 sebagai rujukan dalam menghadapi berbagai tantangan gobal. Oleh karena itu, G20 harus memimpin dengan keteladanan, dan selalu berupaya menjadi solusi permasalahan global," ujar Menlu Retno LP Marsudi, Senin (21/5).

Selanjutnya, Menlu Retno bicara mengenai pentingnya G20 dalam menciptakan keseimbangan antara kepentingan negara maju dan negara berkembang. Untuk itu, ia menekankan perlunya G20 untuk meningkatkan upayanya dalam menyelesaikan pembahasan berbagai isu strategis global seperti reformasi sistem finansial internasional, memperkuat sistem perdagangan multilateral yang terbuka, adil transparan, dan mengimplementasikan climate finance commitment.

Menlu RI juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas tata kelola di G20. Ia juga meminta agar negara anggota G20 konsisten mengimplementasikan komitmen dan resolusi yang telah disepakati. "Sudah saatnya negara anggota membuat sistem tata kelola G20 yang lebih ringkas, substantif, akuntabel, dan transparan," tuturnya.

Sementara itu, pada sesi kedua yang mengambil tema Action for a Fair and Sustainable Development, Menlu Retno mengangkat dua topik penting yakni antisipasi dampak kemajuan teknologi bagi lapangan kerja, serta pentingnya upaya kerja sama pembangunan infrastruktur, khususnya pembiayaan bagi pembangunan infrastruktur.

Menlu Retno menyampaikan bahwa kemajuan teknologi memberikan dampak, baik positif maupun negatif, kepada lapangan pekerjaan. Oleh karena itu, menjadi tugas negara G20 untuk memastikan kemajuan teknologi tidak mengakibatkan warga terpinggirkan, khususnya para pemuda.

Dalam konteks tersebut, Menlu Retno mengusulkan agar G20 membentuk framework kerja sama guna membangun ekonomi berdasarkan teknologi yang dapat mendorong keadilan dan menciptakan lapangan pekerjaan. Ia menyampaikan bahwa hal ini dapat dicapai termasuk melalui pemberdayaan UMKM, ekonomi digital, dan peningkatan pendidikan vokasi.

"Kita paham akan dampak positif dan negatif teknologi terhadap lapangan pekerjaan. Adalah tugas kita untuk memastikan tidak ada satu pun warga yang terpinggirkan, apalagi tertinggal," ujar Menlu Retno.

Terkait dengan pembangunan infrastruktur, Menlu Retno menyebutkan bahwa infrastruktur menjadi titik persilangan antara pertumbuhan, produktivitas, penciptaan lapangan kerja, serta pengentasan kemiskinan. Seraya menyebutkan berbagai upaya keras Presiden Joko Widodo untuk mendorong pembangunan infrastruktur, Menlu Retno mengingatkan bahwa G20 perlu membantu mengurangi celah (gap) pembiayaan pembangunan infrastruktur. "Kita harus mampu menciptakan mekanisme pembiayaan yang lebih inovatif," ucap Retno.

I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top