Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Francesco Bagnaia: Fabio Di Giannantonio Luar Biasa

Foto : KARIM JAAFAR / AFP

Pembalap Gresini Racing Italia Fabio Di Giannantonio melakukan selebrasi usai menjuarai Grand Prix Moto GP Qatar di Sirkuit Internasional Lusail, di kota Lusail, Minggu (19/11).

A   A   A   Pengaturan Font

LUSAIL - Balapan di Qatar memunculkan juara baru, Fabio Di Giannantonia. Ini adalah gelar MotoGP pertamanya. Sedangkan Francesco Bagnaia selamat dari terpeleset di akhir balapan dan mampu finis di posisi dua MotoGP Qatar, Minggu (19/11).

Pesaing terdekatnya dalam upaya meraih gelar Jorge Martin tercecer finis di posisi ke-10 dan mengeluh bannya rusak. Fabio Di Giannantonio yang belum memiliki tim dan kesempatan membalap musim depan, finis di posisi pertama.

Dia mengatakan kemenangan itu jawaban semua kritik untuk orang-orang yang meragukannya. Pembalap tim VR46 Ducati, Luca Marini berada di urutan ketiga. Juara bertahan Bagnaia mengungguli Martin dengan 21 poin. Balapan tersisa satu seri akhir pekan ini di Valencia.

Masih ada 37 poin maksimum yang bisa direbut pembalap yang memenangkan sprint dan balapan utama. Martin sempat memangkas keunggulan Bagnaia menjadi tujuh poin dengan menang sprint sehari sebelumnya.

Namun di balapan utama, pembalap Spanyol itu merosot ke posisi sembilan. Martin memiliki awal yang buruk, sehingga hanya finis di urutan 10. "Ban belakang sangat buruk," ujar Martin.

Dia sangat menyayangkan hasil balapan diganggu ban jelek. Martin menandaskan, kondisi demikian tidak dapat diterima. Martin memiliki potensi untuk memenangkan balapan. Dia merasa, mereka mengalahkannya di luar lintasan, bukan di lintasan.

Bagnaia tidak memiliki masalah seperti itu. Dia memimpin sejak awal dengan motor Ducati-nya. Hanya rekan senegaranya dari Italia, Di Giannantonio, yang mampu mengimbanginya. "Saya sendirian di depan. Saya coba push, tapi Di Giaannantonia kali ini luar biasa," ujar Bagnaia.

Di Giannantonio menunggu waktunya di belakang Bagnaia dengan sadar bahwa saingannya sedang mengejar gelar. "Saya minta maaf padanya karena mencuri lima poin darinya," ujar Di Giannantonio.

Giannantonio mencoba menjadi semulus mungkin dan mencoba untuk memenangkan balapan pertamanya. Upayanya tidak sia-sia. Bagnaia siap mengambil risiko. "Saya ingin menang kali ini. Itu satu-satunya kemungkinan," ujarnya ben/AFP/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top