Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hubungan Multilateral

Forum Media BRICS Serukan Penguatan Suara Negara-negara Berkembang

Foto : GIANLUIGI GUERCIA / AFP

Warga berjalan melewati spanduk di tempat penyelenggaraan KTT BRICS 2023 di Sandton Convention Centre di Sandton, Johannesburg, Minggu (20/8). Forum Media BRICS menyerukan upaya untuk memperkuat suara negara-negara berkembang.

A   A   A   Pengaturan Font

JOHANNESBURG - Forum Media BRICS Keenam di Johannesburg, Afrika Selatan, menyerukan upaya untuk memperkuat suara negara-negara berkembang. Diusulkan untuk mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, bersama-sama memajukan pembangunan tatanan internasional yang lebih adil dan merata.

"Diusulkan untuk mewartakan kisah-kisah BRICS dengan lebih baik di era baru, serta bersama-sama mendorong pertukaran budaya dan pembelajaran timbal balik di antara berbagai peradaban," kata Presiden Kantor Berita Xinhua, Fu Hua, di Johannesburg, Sabtu (19/8).

Seperti dikutip dari Antara, Forum Media BRICS Keenam di Johannesburg dibuka, Sabtu (19/8). Forum ini diikuti sekitar 200 perwakilan dari sekitar 100 media. Forum ini menjadi wadah pemikir dan organisasi internasional dari sekitar 30 negara dengan mengadakan diskusi dengan tema BRICS dan Afrika: Memperkuat Dialog Media untuk Masa Depan Bersama dan Tidak Bias.

Outlet media dari negara-negara BRICS memikul tanggung jawab yang signifikan di era ini dan menikmati ruang yang luas untuk bekerja sama. Untuk itu, Fu yang juga menjabat sebagai Ketua Eksekutif Forum Media BRICS, mengusulkan memajukan pengembangan kerja sama berkualitas tinggi di antara media-media BRICS.

Anggota Komite Eksekutif Nasional Kongres Nasional Afrika, Dakota Legoete, berbicara pada pembukaan forum tersebut. "Sejak didirikan pada 2015, Forum Media BRICS telah menjadi platform penting untuk menggaungkan suara negara-negara BRICS," katanya.

Media BRICS telah menunjukkan bahwa media sepatutnya berkomitmen untuk mempromosikan pembangunan dunia, alih-alih menjadi alat untuk memprovokasi perang, kata Legoete.

Direktur Jenderal Kantor Berita TASS Rusia, Andrey Kondrashov mengatakan selama satu dekade terakhir, forum tersebut telah menjadi platform yang khas dan ikonik untuk mendiskusikan kerja sama media di antara negara-negara anggota.

Dia menyerukan agar media BRICS berkolaborasi dalam melawan disinformasi dan melindungi kepentingan negara-negara berkembang.

Berita yang Kredibel

Jose Juan Sanchez, kepala perusahaan penyedia informasi keuangan dan pertanian Brasil, CMA Group, menekankan pentingnya informasi berita yang kredibel dan tidak memihak.

"Komunikasi di antara media BRICS sangat penting, dan negara-negara anggota harus mengupayakan pembangunan yang berkelanjutan di bidang ekonomi, lingkungan, dan sosial," ujar Sanchez.

Presiden Brasil Communication Company, Helio Doyle, mengatakan Forum Media BRICS telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam menggaungkan suara internasional negara-negara anggota dan mempromosikan gloalisasi, dengan perdamaian dan kerja sama sebagai tujuan utamanya.

Keragaman budaya negara-negara BRICS telah memperkaya diskursus global, dan media BRICS mengadvokasi tatanan dunia baru yang inklusif, kooperatif, dan adil, ujar Iqbal Surve, ketua eksekutif perusahaan media Afrika Selatan, Independent Media.

Surve mengatakan forum tersebut menyoroti tantangan-tantangan yang dihadapi oleh negara-negara berkembang, memberikan mereka sebuah platform untuk menyampaikan sudut pandang dan aspirasi mereka.

Forum Media BRICS diusulkan oleh Kantor Berita Xinhua pada 2015 dan diprakarsai bersama dengan media-media arus utama dari Brasil, Russia, India, dan Afrika Selatan. Forum keenam, yang diselenggarakan bersama oleh Kantor Berita Xinhua dan Tiongkok Energy Investment Corporation (Tiongkok Energy), serta sejumlah organisasi dari Afrika Selatan, bertujuan memajukan kerja sama praktis di antara outlet media negara-negara BRICS.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo pada Minggu (20/8) bertolak menuju empat negara di Afrika dan menjadi kunjungan pertamanya sebagai Presiden ke kawasan Afrika.

"Hari ini saya dengan delegasi terbatas akan bertolak menuju Afrika. Kami akan berkunjung ke empat negara, yaitu Kenya, Tanzania, Mozambik dan Afrika Selatan. Ini merupakan kunjungan pertama saya sebagai Presiden ke kawasan Afrika," kata Presiden Jokowi seperti disaksikan dalam tayangan virtual dari akun YouTube Sekretariat Presiden, Minggu.

Presiden akan menghadiri undangan KTT BRICS yang merupakan kelompok negara-negara berkembang terdiri atas Brasil, Russia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan (BRICS).

Di sela-sela KTT BRICS yang diselenggarakan pada 22-24 Agustus itu, Presiden Jokowi melakukan berbagai pertemuan bilateral dengan kepala-kepala negaralainnya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top