Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ajang Balapan I Homologasi yang Menjadi Syarat Kunci Belum Keluar

Formula E Dikhawatirkan Hanya Jadi Parade

Foto : ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

Balapan Formula E

A   A   A   Pengaturan Font

Meskipun logistik mobil dan perlengkapan Formula E sudah tiba di Jakarta, bukan jaminan balapan bisa digelar. Itu merupakan kewajiban dari Formula E Operation.

JAKARTA - Sampai kemarin, dua hari menjelang digelarnya balapan mobil listrik Formula E di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Ancol, Sabtu (4/6), lisensi homologasi belum dikeluarkan oleh Federasi Automobil Internasional (FIA). Situasi tersebut membuat balapan hanya akan menjadi sekadar ajang parade mobil balap listrik.

Bahkan pengamat otomotif, Karman Mustamin, meragukan ajang tersebut bisa terselenggara. Karman Mustamin yang juga pendiri Smart Driving Indonesia (SDI) dan Owner Dirty Jeep Channel mengungkapkan bahwa kunci utama gelaran balap Formula E bisa terselenggara apabila telah mengantongi homologasi sirkuit.

"Kunci utama pemberian lampu hijau oleh FIA agar balapan terselenggara adalah diterbitkannya lisensi untuk sirkuit Ancol," tulis Karman Mustamin melalui akun twitternya Captain Green @karman_mustamin, pekan ini. Tanpa lisensi yang disebutnya sebagai 'surat sakti' mustahil gelaran balap Formula E terlaksana. "Lisensi adalah KOENTJI!"tulisnya di medsos.

Dijelaskannya, meskipun logistik mobil dan perlengkapan Formula E sudah tiba di Jakarta, dan masih disimpan di JIS, balapan belum tentu bisa digelar, jika belum mengantongi lisensi dari FIA. Sebab untuk memboyong logistik, mobil dan segala macam kelengkapan balap Formula E merupakan kewajiban dari Formula E Operation (FEO).

"Klausul ini pasti ada dalam MoU antara penyelenggara FE Jakarta dan FEO. Ya, ini namanya mandatory yang harus dipenuhi FEO atas sejumlah dana yang dibayar," ujar Karman. Dia mencontohkan seperti yang dilakukan dalam perjanjian antara ITDC dengan pihak Dorna ketika sepakat menggelar MotoGP di Mandalika beberapa waktu lalu. "Kalau Dorna tidak membawa semua kelengkapan dan motor MotoGP, bisa dituntut," jelasnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra, Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top