Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Fluminense Siap Kejutkan City

Foto : afp/Paul ELLIS

Julian Alvarez

A   A   A   Pengaturan Font

Fluminense bakal menjadi rintangan terakhir bagi Manchester City untuk meraih trofi Piala Dunia Antarklub FIFA ke-20. Siapapun juaranya, bakal menjadi sejarah baru keduanya.

EDDAH - Juara kompetisi antar klub tertinggi Eropa dan Amerika Selatan berhadapan di final Piala Dunia Antarklub FIFA ke-20. Manchester City menghadapi Fluminense di Stadion King Abdullah Sports City di Jeddah, Sabtu (23/12) dini hari WIB.

City yang merupakan juara Liga Champions berhasil mengalahkan Urawa Red Diamonds dari Jepang untuk melaju ke final. Di sisi lain, juara Copa Libertadores, Fluminense, mengalahkan Al Ahly dari Mesir dalam pertandingan semifinal.

Menyusul masa sulit di kompetisi domestik, hanya memenangkan satu dari enam pertandingan terakhir di Liga Inggris, City berhasil mampu menang meyakinkan 3-0 atas Urawa Red Diamonds di semifinal. Hasil itu memastikan City lolos ke final Piala Dunia Antarklub dalam penampilan pertama di turnamen tersebut.

"The Citizens" awalnya kesulitan untuk menembus pertahanan Urawa, namun akhirnya membuat terobosan lewat gol bunuh diri Marius Hoibraten menjelang turun minum. Gol di babak kedua dari Mateo Kovacic dan Bernardo Silva membantu tim asuhan Pep Guardiola dengan mudah meraih kemenangan.

Hanya beberapa jam setelah kemenangan di semifinal tersebut, City dinobatkan sebagai Tim Terbaik dalam penghargaan BBC Sports Personality of the Year 2023. Penghargaan bergengsi tersebut mengakui kesuksesan klub tersebut meraih treble winner dan Piala Super UEFA. The Citizens kini berada di puncak kesuksesan dan dekat untuk terus menciptakan lebih banyak sejarah. Mereka hanya tinggal satu pertandingan lagi untuk menjadi juara dunia serta klub Inggris pertama yang memenangkan lima trofi dalam satu tahun kalender.

Kemenangan atas Fluminense juga akan membuat City menjadi tim Inggris keempat setelah Manchester United (2008), Liverpool (2019), dan Chelsea (2021) yang memenangkan Piala Dunia Antarklub. Selain itu tim asuhan Guardiola juga akan menjadi yang pertama merayakan kesuksesan dalam penampilan perdana mereka di Piala Dunia Antarklub.

Guardiola paham apa yang diperlukan untuk memenangkan Piala Dunia Antarklub setelah sebelumnya mengangkat trofi tersebut dalam tiga kesempatan. Dia merebutnya bersama mantan klubnya Barcelona (dua kali) dan Bayern Munich. Hanya Carlo Ancelotti yang pernah meraih gelar sebanyak itu sebagai pelatih.

Dia telah meminta para pemain City untuk beristirahat sebanyak mungkin menjelang pertemuan dengan Fluminense dan menciptakan lingkungan yang akan menempatkan mereka dalam kerangka berpikir yang tepat untuk peristiwa penting lainnya dalam sejarah klub.

"Untuk berada di final ini, Anda harus melakukan hal-hal luar biasa seperti memenangkan Liga Champions. Ini mungkin satu-satunya saat kami memainkan pertandingan ini seumur hidup kami," ujarnya.

"Kami berada di sana. Kami akan mencoba memenangkan gelar yang belum kami miliki dan menyelesaikan perjalanan ini," sambungnya.

"Kami akan makan malam bersama, menciptakan suasana yang semua orang tahu betapa pentingnya pertandingan ini untuk klub. Ada di sini itu luar biasa buat kami, kami tidak menganggap enteng, kami tahu kami mungkin tidak akan kembali ke sini lagi," tandas Guardiola.

Percaya Diri

Di sisi lain, hanya tujuh pekan setelah mengangkat trofi Copa Libertadores untuk pertama kalinya dalam 121 tahun, Fluminense memastikan tiket ke final Piala Dunia Antarklub. Mereka mengalahkan Al Ahly 2-0 di semifinal.

Tim asuhan Fernando Diniz kini berusaha mengikuti jejak klub asal Brasil, Corinthians, yang merupakan tim non-Eropa terakhir yang memenangkan Piala Dunia Antarklub. Corinthians menjadi juara dengan meraih kemenangan mengejutkan 1-0 atas Chelsea tahun 2012.

Fluminense mengakhiri liga Brasil musim 2023 di peringkat ketujuh setelah menang 16 kali, seri delapan kali dan kalah 14 kali dari 38 pertandingan. Fluminense menderita kekalahan dari juara liga Palmeiras dan runner-up Gremio dalam dua pertandingan terakhir. Mereka tersingkir dari Copa do Brasil di babak 16 besar usai kalah dari Flamengo.

Dijuluki 'Guardiola Brasil', Diniz tidak setuju dengan perbandingan seperti itu karena dia menganggap permainan "posisional" sebagai kebalikan dari filosofi berbasis penguasaan bola di City.

Meski demikian Diniz yang juga merupakan pelatih sementara tim nasional Brasil tidak terpengaruh oleh nama besar City. Dia yakin bahwa para pemainnya memiliki semua yang diperlukan untuk membuat kejutan. ben/AFP/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Benny Mudesta Putra

Komentar

Komentar
()

Top