Filosofi Kurikulum Merdeka Selaras Kurikulum Global
Senior Director Putera Sampoerna Foundation (PSF), Elan Merdy, dalam acara Kejar Pijar, di Jakarta, Jumat (17/5).
JAKARTA -
Senior Director Putera Sampoerna Foundation (PSF), Elan Merdy, mengatakan filosofi Kurikulum Merdeka selaras dengan Kurikulum Global. Dengan demikian, sinergi keduanya dalam pembelajaran tidak akan sulit dilakukan.
"Penerapannya tidak sulit. Malah ada kelebihan di kurikulum merdeka dan ada ruang kosong di kurikulum asing," ujar Elan, dalam acara Kejar Pijar, di Jakarta, Jumat (17/5).
Dia menerangkan, pihaknya telah mencoba menyinergikan kedua kurikulum tersebut. Hal tersebut dilakukan tanpa melupakan akar budaya Indonesia.
Elan melanjutkan, Kurikulum Merdeka memiliki kekuatan yang baik dalam membentuk pelajar yang percaya pada Tuhan, bergotong royong, mandiri, memiliki kreativitas, dan baik dalam berpikir kritis. Menurut dia, hal tersebut sangat relevan dengan berjalannya kurikulum asing. "Filosofinya sama, namun kita melihat lagi cara mengajarnya, ini yang kita terapkan pembelajaran yang berdeferensiasi," jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Temu Ismail menambahkan, Kurikulum Merdeka dan kurikulum internasional memang sejalan. Dan apa yang dilakukan PSF kata dia sudah sangat baik.
"Yang dilakukan PSF inline dengan apa yang menjadi visi misi Kurikulum Merdeka. Hal Ini menjadi motor dan praktik baik yang mungkin bisa kita dorong untuk sekolah-sekolah yang khususnya menggunakan Kurikulum Merdeka itu bisa mencontoh atau mengadopsi program pembelajarannya," katanya.
Secara terpisah, Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus, Kemendikbudristek, Aswin Wihdiyanto, menyampaikan salah satu bagian penting penerapan Kurikulum Merdeka adalah semangat berbagi refleksi dan praktik baik dari sesama pendidik, murid dan orang tua. Pihaknya akan mengadakan Festival Kurikulum Merdeka untuk memfasilitasi hal tersebut.
"Festival ini merupakan ruang belajar dan berbagi sebagai sumber semangat dan inspirasi untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan secara berkelanjutan selangkah demi selangkah," ucapnya.
Dia menambahkan, Festival Kurikulum Merdeka 2024 dilaksanakan mulai April hingga Juni 2024. Festival Kurikulum Merdeka menjadi momentum penting di mana berbagai komunitas hadir untuk membuka peluang kerja sama yang luas dalam mencapai tujuan tersebut.
"Kami mengundang semua pihak yang memiliki kepentingan dalam pendidikan, termasuk para pegiat pendidikan, orang tua, dan murid untuk bersatu dalam upaya menciptakan pembelajaran berkualitas bagi semua melalui Kurikulum Merdeka," tuturnya.
ruf/S-2
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya