Selasa, 11 Mar 2025, 23:55 WIB

Film Dokumenter Nahasiswa UI Lolos IMAC 2025

Film dokumenter mahasiswa UI lolos IMAC Film Festival 2025.

Foto: Antara

Depok - Mahasiswa Program Studi Produksi Media, Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI) berhasil menciptakan film dokumenter berjudul African Roots: The Hearts of Little Black Sheep dan lolos dalam Iluni UI Movie Award Competition (IMAC Film Festival 2025).

Mereka adalah Jordan Gersson Salim sebagai sutradara film; Danendro Putra Nuswantoro sebagai produser; dan Marylin Nnena Igboke sebagai Director of Photography, merupakan mahasiswa semester pertama dan mendapatkan ilmu yang sangat mendukung proses produksi film tersebut.

Jordan Gersson Salim dalam keterangannya, Selasa, mengatakan salah satu pengalaman yang ia dapatkan adalah kelas mata kuliah Pengantar Produksi Media yang diampu oleh Raditya Dika.

"Beliau benar-benar terbuka atas pertanyaan saya terkait film dan menjawab kebingungan saya dalam proses membuat film." katanya.

Lebih lanjut, Gersson mengungkapkan bahwa pesan inklusivitas dan keberagaman menjadi wadah edukasi baru mengenai keturunan Afrika-Indonesia.

"Ide mengenai kehidupan keturunan Afrika-Indonesia sangat menarik dan sayang untuk dilewatkan. Bahkan, isu mengenai mereka belum banyak disorot oleh masyarakat Indonesia," katanya.

Film dokumenter karya Piring Kotor Production yang telah ditayangkan di Taman Ismail Marzuki pada 14 Februari 2025 ini bercerita tentang empat anak muda keturunan Afrika-Indonesia yang berbagi identitas diri, kebudayaan, serta diskriminasi yang mereka terima selama tumbuh di Indonesia.

Keempat narasumber tersebut adalah Christian Jordan Immanuel, Mercy Queen Prince Ufomba, Janet Alo Igboke, serta Marylin Nnnenna Igboke.

Marylin, narasumber yang merupakan Director of Photography, menambahkan bahwa dirinya juga pernah mempunyai pengalaman kurang menyenangkan terkait ras oleh guru sekolahnya.



“Ayah saya yang merupakan seorang Nigeria dianggap sering melakukan kebiasaan seperti merokok atau minum minuman keras karena hal tersebut biasa dilakukan orang berkulit hitam,” ujar Marylin.

Lebih lanjut, Janet juga menceritakan bahwa ia sering menerima pandangan negatif saat bersekolah, terutama dari teman-teman sekelasnya.

“Saya sering dikucilkan karena terlihat berbeda, baik dari segi ras maupun agama. Bahkan, mereka juga mengucapkan kata-kata yang tidak pantas dan bernada rasis,” ungkap Janet.

Meskipun menghadapi stereotip negatif terhadap orang berkulit hitam, mereka tetap bangga dengan identitas dan eksistensi diri mereka. Justru, perbedaan tersebut dianggap sebagai sebuah anugerah.

Film dokumenter yang diproduksi selama lebih kurang dua bulan tersebut, berhasil menjadi salah satu film yang terkurasi dan ditayangkan pada Parade Film MMTC #11. Kompetisi yang diselenggarakan Sekolah Tinggi Multi Media (MMTC) Yogyakarta.

Sebagai mahasiswa yang berfokus di industri kreatif, Gersson dan tim melakukan berbagai proses produksi yang cukup kompleks. Mulai dari riset narasumber, pengambilan gambar, hingga penyuntingan yang memuat alur cerita menarik dari bahan wawancara.

Vokasi UI terus berupaya menjadi wadah bagi mahasiswa untuk produktif menciptakan berbagai karya kreatif. Melalui film African Roots: The Hearts of Little Black Sheep, Gersson dan tim berharap mendapatkan respons positif dan mengharumkan nama Universitas Indonesia ke tingkat nasional di bidang perfilman.

Redaktur: Andreas Chaniago

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan: