Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sengketa LTS I Manila Tak Mungkin Hentikan Misi Pasokan ke Second Thomas Shoal

Filipina-AS Rundingkan Tindakan Agresif Tiongkok

Foto : AFP/JAM STA ROSA

Kapal Perang Filipina l Sejumlah personel Penjaga Pantai Filipina yang mendampingi para jurnalis menaiki perahu karet untuk mengabadikan kapal perang BRP Sierra Madre yang sengaja dikandaskan di  Second Thomas Shoal, LTS, pada November 2023 lalu. Filipina menuding Tiongkok telah menghalangi setiap misi pasokan ke pasukan yang berada di kapal perang usang tersebut.

A   A   A   Pengaturan Font

MANILA - Filipina pada Selasa (2/4) mengatakan bahwa penasihat keamanan nasionalnya dan mitranya dari Amerika Serikat (AS), Jake Sullivan, telah membahas tindakan pemaksaan, agresif, dan menipu yang dilakukan Tiongkok di Laut Tiongkok Selatan (LTS), ketika pertikaian diplomatik meningkat antara kedua negara tetangga di Asia tersebut.

"Penasihat Keamanan Nasional Filipina, Eduardo Ano, menyatakan penghargaannya atas jaminan berkelanjutan AS dan penegasan kembali komitmen kuatnya terhadap aliansi mereka," kata Dewan Keamanan Nasional Filipina dalam sebuah pernyataan.

Percakapan via telepon pada Senin (1/4) terjadi setelah serangkaian pertikaian maritim dan perdebatan sengit antara Tiongkok dan Filipina yang telah memicu kekhawatiran mengenai eskalasi di laut.

Para analis telah menyuarakan kekhawatiran atas perkembangan eskalasi ini dan mendesak dilakukannya perundingan diplomatik untuk mencegah situasi meningkat menjadi konflik terbuka.

Presiden Ferdinand Marcos Jr pekan lalu mengatakan bahwa akan ada balasan terhadap agresi yang dilakukan Penjaga Pantai Tiongkok, sementara Beijing menuduh Filipina melakukan pengkhianatan dan mengingkari janjinya untuk menarik kapal angkatan laut tua yang sengaja dikandaskan di perairan dangkal yang disengketakan, BRP Sierra Madre. Manila membantah pernah membuat janji tersebut.

Perselisihan ini terjadi pada saat Filipina dan AS memperdalam hubungan militer, sehingga membuat Tiongkok frustasi karena melihat Washington DC melakukan campur tangan di wilayahnya.

Filipina bersikeras bahwa mereka tidak pernah setuju untuk menarik BRP Sierra Madre, yang telah dijaga oleh segelintir tentara sejak dikandaskan di Second Thomas Shoal. Manila kemudian menuding Tiongkok telah menghalangi misi pasokan pasukan tersebut.

Skenario Terburuk

Sementara itu Filipina mengatakan bahwa angkatan lautnya sedang mempersiapkan skenario terburuk di LTS untuk melawan Tiongkok di tengah meningkatnya ketegangan militer di perairan yang disengketakan tersebut.

Seorang pejabat tinggi yang ditugaskan untuk memperkuat keamanan maritim di Laut Filipina Barat mengatakan pasukan di pantai timur sedang mempelajari semua opsi, namun, pemerintahan pimpinan Presiden Marcos Jr telah disarankan untuk tetap fokus pada diplomasi untuk menyelesaikan konflik tersebut.

"Kami siap dengan apa yang akan mereka lakukan. Pasukan yang ditempatkan di Sierra Madre bersiap menghadapi skenario terburuk," kata Komandan Armada Wilayah Barat Filipina, Laksamana Muda Alberto Carlos. "Kami sedang mempelajari semua opsi dan merupakan hal yang tidak bisa diterima jika kami menghentikan misi pasokan ke Sierra Madre," imbuh dia. ST/The Independent/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top