Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Moneter

Fed dan ECB Pangkas 90 Persen Likuiditas ke Bank dalam Satu Dekade

Foto : ISTIMEWA

Obligasi pemerintah AS dan obligasi pemerintah Jerman memiliki nilai premium di pasar karena likuiditas dan keamanannya, yang berarti bank-bank memiliki insentif yang lebih kecil untuk menukarnya dengan simpanan di bank sentral.

A   A   A   Pengaturan Font

FRANKFURT - Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve/The Fed dan Bank Sentral Eropa (ECB) dapat memangkas sebanyak 90 persen dari likuiditas yang mereka pompa ke bank-bank selama satu dekade terakhir karena inflasi dan suku bunga yang tinggi membuat likuiditas ekstra tidak diperlukan.

Dalam sebuah makalah oleh para ekonom the Fed, pada Kamis (22/6), menunjukkan kalau dua bank sentral terbesar di dunia itu telah menaikkan suku bunga dengan langkah cepat untuk melawan inflasi dan melepas beberapa pembelian obligasi besar-besaran mereka, yang membanjiri bank dengan uang tunai ketika pertumbuhan harga lamban dan biaya pinjaman sudah nol.

Makalah para ekonom the Fed itu akan dipresentasikan kepada para gubernur bank sentral minggu depan dalam pertemuan tahunan ECB di Portugal. Makalah itu menyelidiki tentang berapa banyak uang tunai yang harus disimpan the Fed dan ECB dalam sistem perbankan untuk memenuhi permintaan cadangan, sekarang karena stimulus moneter tidak lagi diperlukan.

Penulisnya, penasihat senior Dewan Federal Reserve memperkirakan the Fed dapat mengurangi total cadangan dari enam triliun dollar AS saat ini menjadi sekitar 600 miliar dollar AS hingga 3,3 triliun dollar AS, tergantung pada apakah akan menerima obligasi pemerintah AS atau aset-aset yang kurang diidamkan sebagai gantinya.

Obligasi pemerintah AS dan obligasi pemerintah Jerman memiliki nilai premium di pasar karena likuiditas dan keamanannya, yang berarti bank-bank memiliki insentif yang lebih kecil untuk menukarnya dengan simpanan di bank sentral.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top