Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

FEB UI Sukses Gelar Seminar Internasional The 20th Economix

Foto : Dok. The Economix UI

The 20th Economix International Seminar

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta, 29 November 2022 - 20th Economix, penyelenggara kompetisi, MUN, dan Seminar Ekonomi terbesar yang diadakan oleh mahasiswa di Indonesia, kembali mengadakan seminar internasional dengan mengangkat tema "Redefining the Pathways of Global Cooperation: Striving towards Resilience amidst Economic and Political Crises" pada hari Selasa, 29 November 2022 yang diselenggarakan di Auditorium FEB UI, Depok, Jawa Barat dan disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Economix FEB UI.

Richard Kozul-Wright

Richard Kozul-Wright selaku Director of the Globalization and Development Strategies Division in United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) mengawali sambutannya dengan menyatakan bahwa ekonomi global sedang mengalami krisis berlipat ganda dari adanya dampak jangka panjang pandemi dan konflik geopolitik Rusia-Ukraina. Pendapatan di bawah tingkat 2019, tingkat pertumbuhan yang melemah, biaya hidup yang meningkat, rantai pasok yang terdistorsi, anggaran pemerintah yang mengalami tekanan, dan sistem keuangan yang terguncang adalah beberapa di antara dampak yang dapat dilihat di perekonomian global. Ditambah lagi, krisis iklim telah merugikan negara-negara dunia, terutama mereka yang tidak memiliki kemampuan fiskal untuk menghadapinya.

Di dunia yang saling tergantung, ambisi yang lebih besar dari para pembuat kebijakan domestik akan membutuhkan pembenahan tata kelola ekonomi global. Ini adalah tantangan multidimensi. Lebih banyak sumber daya publik internasional sangat dibutuhkan untuk jaring pengaman keuangan global untuk membantu negara-negara berkembang menghindari penyesuaian deflasi terhadap perlambatan global dan guncangan yang berulang. Lebih banyak sumber daya juga diperlukan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas darurat, bersama dengan mekanisme lindung nilai untuk menghadapi volatilitas nilai tukar dan mekanisme pemeringkatan kredit yang lebih objektif. Selain itu, di banyak negara, permintaan investasi yang tersirat dalam agenda 2030 dan krisis iklim tidak akan terpenuhi tanpa pembiayaan jangka panjang yang andal dan konsesi serta restrukturisasi utang, termasuk keringanan utang dan setidaknya di beberapa negara, penghapusan utang. Ia berharap para pemuda dapat membawa ide-ide baru serta solusi-solusi nyata di tengah upaya global untuk membangung dunia yang keberlanjutan dan makmur untuk semua.

Daria Taglioni
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top