Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Fasilitas Usaha Ultra Mikro Dilanjutkan

Foto : ANTARA/ Ganet Dirgantoro

Ketua Umum Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia (PPLIPI) Indah Surya Dharma Ali memberikan penjelasan kepada media terkait penyaluran dana bantuan bagi pelaku usaha ultra mikro di Jakarta, Kamis (1/6).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Para pelaku usaha ultra mikro Jakarta, Bekasi, dan Tangerang kembali difasilitasi agar mampu mengakses lembaga keuangan dan perbankan. Fasilitasi dilakukan Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia (PPLPI).

"Salah satu kendala pelaku usaha ultra mikro adalah permodalan. Setiap hari satu usaha ultra mikro hanya perlu 200.000 hingga 300.000. Maka, lembaga keuangan atau perbankan jarang mau menyentuhnya," kata Ketua PPLPI,Indah Surya DA, Kamis (1/6).

Pengurus dan anggota PPLPImenghimpun dana serta mencarikan sponsor untuk memberdayakan pelaku usaha ultra mikro agar dapat mengembangkan diri.

"Memang untuk satu kali program jangkauannya tidak banyak. Ini menyasar 400 pelaku usaha ultra mikro yang berprofesi sebagai pedagang keliling, pemilik warung, dan pedagang kecil lainnya," ujar Indah.

Selama tujuh tahun program digulirkan, dia sudah menjangkau 6.500 pelaku usaha ultra mikro dalam bentuk hibah permodalan yang saat ini besarannya 500 ribu per pelaku usaha. Tak hanya itu, lembaga ini juga menyiapkan program pelatihan agar mereka bisa naik kelas dan mandiri.

Targetnya, para pelaku usaha binaannya bisa meraih pendanaan minimal program pemerintah dari Kredit Usaha Rakyat (KUR). Tak hanya itu, agar pelaku usaha bisa naik kelas, anggota PPLPI juga melakukan monitoring. Pengusaha yang dinilai sukses, tahun depan akan ditambah modalnya.

"Bahkan ada pelaku usaha binaan yang sudah mendapatkan modal sampai lima kali," kata Indah. Namun bagi pelaku usaha yang tidak memanfaatkan bantuan permodalan untuk kepentingan usahanya atau malah digunakan untuk tujuan konsumtif, Indah bersikap tegas dengan tidak memperpanjang kemitraannya.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top