Fasilitas Swap Tingkatkan Likuiditas Dollar

JAKARTA - Kesepakatan kerja sama swap dan repurchase agreement (repo) antara Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Moneter Singapura (Monetary Authority of Singapore/MAS) dengan nilai total 10 miliar dollar AS bakal meningkatkan likuiditas dollar AS di BI. Hal itu bertujuan untuk mengantisipasi ketidakpastian yang masih akan menyelimuti pasar keuangan global di waktu mendatang.

Sebagai sesama negara ASEAN, kesepakatan ini diharapkan strategis untuk meminimalisasi sentimen negatif yang menerpa pasar regional. Ekonom Maybank, Myrdal Gunarto, menilai kerja sama antara bank sentral Indonesia dan Singapura tersebut cukup penting sebagai tambahan buffer terhadap likuiditas dollar di BI.

"Setidaknya menjadi penopang bagi ketersediaan dollar AS, meski harus dilihat dulu nantinya seperti apa teknisnya," kata Myrdal, di Jakarta, Jumat (12/10). Menurut dia, bila konsepnya adalah Bilateral Swap Arrangement (BSA), artinya Indonesia dan Singapura dapat saling menukarkan mata uang lokalnya dengan dollar AS untuk membantu likuiditas dollar di kedua negara.

Sementara itu, jika skema Bilateral Currency Swap Arrangement (BCSA) dilakukan dalam bentuk pertukaran mata uang lokal masing-masing negara untuk mengurangi porsi dollar AS pada cadangan devisa kedua negara. Bagi Indonesia, kerja sama tersebut diharapkan setidaknya bisa menebarkan sentimen positif di pasar uang sehingga bisa mengurangi tekanan depresiasi rupiah belakangan ini.

Nilai tukar rupiah, kemarin, berhasil bangkit dari pelemahannya, seiring dengan pulihnya daya tarik aset-aset berisiko yang mendorong rebound bursa saham Asia.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 38 poin atau 0,25 persen di level 15.197 rupiah per dollar AS, setelah berakhir melemah 35 poin atau 0,23 persen di posisi 15.235 rupiah per dollar AS pada perdagangan Kamis (11/10).

Terkait pergerakan rupiah, Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, mengatakan penurunan imbal hasil obligasi ASmenekan kurs dollar AS terhadap sejumlah mata uang dunia, termasuk rupiah. Selain itu, penguatan rupiah juga dipengaruhi oleh faktor teknikal.

Kerja Sama Ekonomi

Pemerintah Indonesia dan Singapura sepakat untuk melakukan kerja sama swap dan repo antara BI dengan MAS. Hal itu diungkapkan Presiden Joko Widodo dalam joint press statement setelah Annual Leaders Retreat dengan PM Singapura, Lee Hsien Loong, di sela-sela pertemuan tahunan IMFWB 2018 di Nusa Dua, Bali, Kamis.

"Kerja sama ekonomi menjadi fokus kerja sama saya dan PM Lee. Saya sambut baik kerja sama swap dan repo antara BI dan otoritas moneter Singapura dengan nilai 10 miliar dollar AS," katanya.

Sementara itu, Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengatakan akan menindaklanjuti secara rinci tentang kesepakatan swap dan repo dengan bank sentral Singapura. "Singapura sepakat untuk mempererat bilateral dalam rangka memperkuat sistem stabilitas keuangan dan moneter." ujar Perry.

ahm/Ant/WP