Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono

FAO Dukung RI Kembangkan Budidaya Berkelanjutan

Foto : Twitter/@kkpgoid
A   A   A   Pengaturan Font

Badan Pangan Dunia (Food and Agricultural Organization/FAO) mendukung pemerintah Republik Indonesia dalam mengembangkan budidaya berkelanjutan yang ramah lingkungan untuk menjaga kelestarian ekosistem perairan dan meningkatkan produksi perikanan nasional.
"Salah satu dari strategi Ekonomi Biru KKP adalah pengembangan budidaya ramah lingkungan, khususnya untuk komoditas udang, lobster, kepiting, rumput laut, dan ikan-ikan dengan nilai ekonomi tinggi seperti kerapu dan kakap," kata Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (6/9).
Menteri Trenggono yang melakukan pertemuan bilateral dengan Dirjen FAO, Qu Dongyu, di Roma, Italia, Senin (5/9) sore waktu setempat, mengatakan kebijakan budidaya berkelanjutan ini juga bertujuan untuk mengurangi kegiatan penangkapan ikan di laut, terutama untuk jenis-jenis ikan tertentu. Dengan demikian nelayan tidak lagi bergantung pada hasil tangkapan sebagai satu-satunya sumber penghasilan, dan populasi ikan di laut tetap terjaga.
Untuk memperkuat kebijakan budidaya berkelanjutan, Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan juga mendorong penggunaan pakan yang tidak merusak lingkungan dan menggantinya dengan bahan baku nabati. Contoh yang telah dilakukan adalah menggunakan maggot sebagai bahan baku pakan.
"Inovasi terus kami lakukan untuk menghadirkan pakan yang ramah lingkungan. Ini sangat penting karena bahan baku pakan saat ini sebagian besar masih bergantung pada hasil laut, sementara tujuan mengembangkan budi daya di antaranya untuk mengurangi tangkapan di laut," kata dia.
Sementara itu Dirjen Perikanan Budidaya KKP, TB Haeru Rahayu, menambahkan dari pengembangan budidaya berkelanjutan tersebut, pemerintah Indonesia salah satunya menargetkan produksi udang nasional sebanyak 2 juta ton pada 2024. Hasil produksi untuk memenuhi kebutuhan udang dalam negeri serta pasar global.
"Khusus udang, strategi kami untuk meningkatkan produksi dimulai dari melakukan evaluasi tambak yang ada. Kemudian melakukan revitalisasi tambak tradisional, dan membangun tambak udang modelling berbasis kawasan. Saat ini semuanya sedang berjalan," kata TB Haeru Rahayu. Ant/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top