Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Persiapan SDM

Fakultas Kesehatan Diprioritaskan di Perbatasan

Foto : Koran Jakrta/Muhamad Ma'rup

Kunjungan Mendikbudristek I Mendikbudristek, Nadiem Makarim, bersama Rektor UBT, Adri Patton (kanan) dan Gubernur Kalimantan Utara, Zainal Arifin Paliwang (dua kiri), saat mengunjungi Universitas Borneo Tarakan, di Tarakan, Rabu (9/3). UBT ­tengah membangun fakultas kedokteran.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pembangunan fakultas kesehatan (FK) baru diprioritaskan untuk daerah yang membutuhkan seperti wilayah perbatasan. Hal ini menjadi bagian dari perubahan moratorium fakultas kesehatan. Demikian disampaikan Mendikbudristek, Nadiem Makarim, saat mengunjungi Universitas Borneo Tarakan (UBT), di Tarakan, Rabu (9/3).

"Perubahan moratorium fakultas kesehatan untuk memprioritaskan daerah-daerah yang membutuhkan seperti perbatasan," ujarnya. Dia mendukung penuh atas pembangunan FK di UBT. Nadiem menyebut, model kolaborasi pembangunan FK UBT bisa menjadi contoh.

Menurutnya, pembangunan FK tidak hanya bermitra dengan rumah sakit, tapi dengan FK lain. Sebagai informasi, UBT bermitra dengan Universitas Gadjah Mada dalam pembangunan FK. "Ini model baru. Kalau mau lebih banyak fakultas kesehatan, kemitraan ini harus ditingkatkan," jelasnya.

Lebih jauh, Nadiem menekankan, profesi dokter sangat penting. Begitu juga dengan guru dalam rangka menyiapkan masa depan SDM. Dia menambahkan, dokter dan guru bukan profesi main-main. Untuk itu, ada tahapan dan uji komptensi ketat untuk menyiapkan profesi tersebut.

"Kalau dokter salah, pasien akan mati. Kalau guru salah lebih parah. Orang menjadi tidak bener, tidak berakhlak, dan tidak berpikir kritis," katanya. Nadiem menilai, Indonesia perlu dokter lebih banyak, distribusi yang benar, dan kualitas terjaga. Dia terus memperkuat kerja sama terutama dengan kementerian kesehatan untuk menjawabnya.

"Kita menyiapkan bersama kuantitas dan kualitas SDM kedokteran atau tenaga kesehatan," tandasnya. Sementara itu, Rektor UBT, Adri Patton, menyebut Kalimantan Utara masih memerlukan banyak dokter untuk bertugas di kabupaten dan kota. Dia berharap percepatan pembangunan fakultas kedokteran bisa terlaksana dengan baik.

"Kami harapkan, ini benar-benar terwujud. Kami sudah siapkan semuanya dan mengapresiasi dukungan kementerian," ucapnya. Gubernur Kalimantan Utara, Zainal Arifin Paliwang, menyebut, pembangunan FK sudah diimpikan lama. Koordinasi dengan kementerian diharapkan bisa mempercepat proses pembangunannya. "Atas nama pribadi, kami apresiasi terwujudnya fakultas kedokteran di kampus UBT," terangnya.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top