Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Cuaca Ekstrem

Es Greenland yang Mencair Bisa Genangi Florida Setinggi 2 Inci

Foto : SAUL LOEB/AFP

PENCAIRAN ES GREENLAND I Area Greenland terlihat dari udara di dekat Kangerlussuaq, Greenland, beberapa waktu lalu. Greenland mengalami pencairan paling signifikan tahun ini akibat lonjakan suhu di Arktik.

A   A   A   Pengaturan Font

BOULDER - Greenland mengalami pencairan paling signifikan tahun ini akibat lonjakan suhu di Arktik. Volume es yang mencair, pada Selasa (27/7), sudah cukup menutupi seluruh negara bagian Florida dengan air setinggi dua inci. Ini contoh ketiga dari pelelehan ekstrem dalam dekade terakhir, selama waktu itu pelelehan telah membentang lebih jauh ke pedalaman dari seluruh era satelit, yang dimulai 1970-an.

Menurut Institut Meteorologi Denmark, Greenland kehilangan lebih dari 8,5 miliar ton massa permukaan pada Selasa, dan 18,4 miliar ton sejak Minggu. Meskipun total hilangnya es minggu ini tidak separah peristiwa serupa pada 2019, rekor mencair tahunan, area lapisan es yang mencair lebih besar.

"Ini adalah pencairan yang signifikan. Pada 27 Juli melihat sebagian besar bagian timur Greenland dari ujung utara sampai ke ujung selatan sebagian besar meleleh, yang tidak biasa," kata peneliti senior di Pusat Data Salju dan Es Nasional di Universitas Colorado, Ted Scambos kepada CNN.

Saat perubahan iklim yang disebabkan manusia menghangatkan planet ini, hilangnya es telah meningkat dengan cepat. Menurut sebuah studi baru-baru ini yang diterbitkan di jurnal Cryosphere, bumi telah kehilangan 28 triliun ton es yang mengejutkan sejak pertengahan 1990-an, sebagian besar berasal dari Kutub Utara, termasuk lapisan es Greenland.

"Dalam dekade terakhir, kita melihat pencairan permukaan di Greenland telah menjadi lebih parah dan tidak menentu. Saat atmosfer terus menghangat di Greenland, peristiwa seperti pencairan ekstrem kemarin akan menjadi lebih sering," kata ahli glasiologi di University of Leeds dan rekan penulis laporan itu, Thomas Slater.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top