Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Atasi Kemacetan

ERP Tak Jadi Prioritas, DKI Siapkan Opsi Lain

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Sigit Wijatmoko, mengatakan pihaknya akan menyiapkan push and pull factor lain selain menerapkan jalan berbayar atau electronic road pricing ( ERP) untuk menanggulangi kemacetan.

Ia meyakini warga bisa didorong beralih dari kendararaan pribadi ke angkutan umum dengan cara lain. "Enggak mutlak diselesaikan dengan ERP ya. Banyak tadi yang kami bicara bagian dari push and pull itu sendiri," kata Sigit, di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (17/1).

Sigit menjelaskan salah satu cara agar warga mau meninggalkan kendaraan pribadi dengan menaikkan tarif parkir di sekitar Jalan Jenderal Sudirman-Jalan MH Thamrin.

Tingginya tarif parkir bisa membuat warga terpaksa naik kendaraan umum. Selain itu, Sigit menilai perbaikan pelayanan angkutan umum bisa menarik masyarakat untuk menggunakannya. "Sekarang adalah bagaimana kami bisa speed up layanan umum terintegrasi, itu yang paling penting sebetulnya," ujarnya.

Sebelumnya, dua dari tiga perusahaan peserta lelang ERP mengundurkan diri. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyebut ada ketidakdisiplinan dalam lelang tersebut. Ia kini tengah meminta pendapat hukum Kejaksaan Agung untuk menentukan nasib ERP.

Terkait dengan dua peserta lelang pengadaan sistem jalan berbayar, Sigit Widjatmoko mengatakan semua kembali kepada hak daripada peserta. "Kami harus menghormati. Ini masih proses tender, semua pengumuman itu melalui layanan pengaduan secara elektronik. Biarkan panitia melaksanakan tugasnya, ini bagian evaluasi dari ERP," jelasnya

Walau dua peserta lelang mundur, Sigit tidak mau terburu-buru menyatakan penerapan ERP akan mundur juga. Sebab, ini semua dapat terpantau dari evaluasi di lapangan. Ia meminta semua pihak dapat melihat perkembangannya.

"Saya juga nggak bisa ngomong dua itu mundur lalu ERP mundur juga, karena kami nanti lihatlah seperti apa, progresnya di sana. Yang pasti tender sedang berjalan, masih on schedule" terangnya.

Untuk diketahui, peserta lelang proyek ERP di DKI Jakarta yaitu perusahaan asal Norwegia, Q-Free yang dikabarkan mundur pada Desember 2018 lalu.

Begitupula dengan perusahaan asal Swedia, Kapsch TrafficCom sebelumnya juga telah mengundurkan diri dari tender ERP. Akibatnya, peserta lelang proyek tersebut tersisa satu, yakni PT Bali Towerindo Sentra Tbk. emh/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : M Husen Hamidy

Komentar

Komentar
()

Top