Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Era Staycation Hotel Perlu Sediakan Internet Cepat

Foto : Istimewa

Foto: Ilustrasi-WFA & Staycation.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pandemi Covid-19 membuka kesempatan bagi orang-orang untuk melakukan pekerjaannya dari mana saja atau Work from Anywhere (WFA). Adanya WFA membuat banyak orang dapat mengganti suasana untuk bekerja, bersekolah, hingga berlibur dengan cara staycation.

Staycation adalah tipe liburan klasik yang hemat tanpa meninggalkan kota atau negara. Berasal dari dua kata kata "stay" yang artinya tetap, sementara "cation" berasal dari kata "vacation" alias liburan. Dua kata ini kemudian diartikan sebagai liburan yang dilakukan di rumah atau di dekat rumah, atau menjadi turis di kota sendiri.

Mendukung konsep staycation Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menjalankan strategi positioning hotel menjadikan tempat wisata dan bekerja yang nyaman. Hal ini selaras survei Agoda.com menunjukkan pandemi membuat hotel beralih fungsi dari tempat istirahat menjadi destinasi wisata, akomodasi, serta tempat staycation.

"Dengan adanya perubahan fungsi hotel maupun meningkatnya animo masyarakat dalam melakukan staycation maupun melakukan WFA di hotel, maka WiFi menjadi salah satu fasilitas yang perlu diperhatikan dan ditingkatkan agar pelanggan nyaman," ujar Ketua Hotel Information Technology Association (HITA), Andy Aries, dalam siaran pers Rabu (31/8).

Peran WiFi menjadi sangat vital dan menjadi sebuah kebutuhan. Ketika tamu sedang melakukan WFA maupun staycation di suatu hotel, maka tamu hotel menjadi sangat tergantung dengan Internet untuk hiburan maupun bekerja. Jika Internet di hotel tersebut tidak sesuai dengan ekspektasi tamu, hal ini akan sangat berpengaruh terhadap pelayanan maupun perkembangan bisnis hotel ke depan.

Penelitian yang dilakukan eHotelier, perusahaan edukasi di bidang hospitality dan industri pariwisata, yang menjelaskan akses Internet menjadi salah satu keluhan paling banyak yang dilontarkan pelanggan. "Hampir 100 persen pelanggan membawa ponsel, laptop, ataupun tablet. Sehingga, perlu diperhatikan infrastruktur WiFi hotel yang baik," ujar dia.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemilihan access point yang tepat menjadi hal esensial agar mendapatkan kualitas terbaik. Perlu memilih perangkat yang mendukung kelancaran Internet kepada tamu yang cukup banyak.

"Peran HITA adalah mengumpulkan review perangkat yang berasal dari berbagai merek beserta kelebihan maupun kekurangannya. Sehingga, dapat memberikan pertimbangan lebih kepada pihak hotel untuk menentukan penggunaan satu brand tertentu," ungkap Andy.

Marketing Manager TP-Link Indonesia Biko Yoshia, mengatakan TP-Link memiliki produk Omada sebuah perangkat networking, yang memiliki keunggulan menyediakan access point dalam skala besar seperti hotel. Keunggulan tersebut berupa sinyal internet yang kuat dan stabil, mencakup seluruh wilayah hotel baik dalam ruangan maupun luar ruangan, keamanan dan stabilitas koneksi, tampilan router yang elegan sehingga dapat menyatu dengan dekorasi hotel, serta perawatan yang mudah.

"Kami memahami, dengan adanya fenomena WFA dan staycation, WiFi menjadi fasilitas yang perlu tersedia di hotel. Dengan perangkat kami yang diperuntukkan khusus pada sektor pariwisata, Omada dapat memberikan pengalaman koneksi Internet yang stabil, aman, dengan cakupan yang luas, aman dan nyaman," jelas Biko.

Pemilihan access point yang baik, dapat mendukung sinyal internet yang lebih stabil dan cepat untuk memenuhi kebutuhan tamu hotel. Lebih lanjut, access point yang tepat dapat meningkatkan kepuasan maupun keleluasaan bagi para tamu yang tinggal, sehingga dapat meningkatkan ulasan baik dan positif terhadap hotel.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top