Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Strategi Bisnis - WOM Finance Menggandeng Ditjen Dukcapil untuk Tingkatkan Kualitas

Emiten Pembiayaan Berencana Emisi Obligasi Rp2 Triliun

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Emiten pembiayaan, PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF) atau WOM Finance menargetkan penyaluran kerdit baru tahun 2019 sebesar 7,5 triliun rupiah tumbuh 6-8 persen dari capaian tahun 2018 sebesar 7 triliun rupiah.

Guna mendukung penyaluran pembiayaan baru, Perseroan berencana menerbitkan obligasi di kuartal II dan semester II tahun 2019 sebagai salah satu sumber pendanaan.

Penerbitan obligasi tersebut merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) III senilai lima triliun rupiah dalam kurun waktu dua tahun hingga 2020. Sekadar informasi, untuk Obligasi III Tahap I telah diterbitkan pada November 2018 lalu senilai 570,5 miliar rupiah. Direktur Keuangan WOM Finance, Zacharia Susantadiredja, mengatakan untuk tahun 2019 ini penerbitan obligasi bisa dilakukan antara 2-3 kali.

Namun, nilai penerbitan tahap II ini belum bisa ditentukan sambil melihat kondisi pasar terlebih dahulu. Hanya saja diperkirakan penerbitan obligasi di tahun ini berkisar 1,5-2 triliun rupiah. "Tapi, saya masih melihat perkembangan pasarnya. Kalau bisa terbitkan lebih banyak tentu saja akan lebih baik. Kami berencana terbitkan obligasi di kuartal II-2019 dan semester II-2019," ungkapnya di Jakarta, Rabu (20/2). Pada tahun lalu, komposisi sumber pendanaan meliputi pinjaman perbankan 65 persen atau 4,6 triliun rupiah dan obligasi 35 persen atau 2,5 triliun rupiah.

Dengan begitu, sepanjang 2018 sumber dana yang didapat oleh Perseroan mencapai 7,1 triliun rupiah atau tumbuh 15 persen, dari tahun sebelumnya sebesar 6,1 triliun rupiah. Menurutnya, pasar obligasi pada tahun 2017 dan 2018 cukup baik, bahkan komposisi pendanaan untuk penyaluran pembiayaan dengan pinjaman perbankan proporsinya hampir sama 50:50.

Namun, di tengah tren kenaikan suku bunga acuan saat ini maka pihak perbankan akan lebih cepat menaikkan suku bunganya. "Pinjaman bank kami berasal dari bank dalam negeri," imbuh dia.

Inisiatif Strategis

Sementara itu, Presiden Direktur WOM Finance, Djaja Suryanto Sutandar, menuturkan bahwa Perseroan telah melakukan sejumlah inisiatif strategis untuk terus meningkatkan pertumbuhan usaha. Sepanjang 2018, Perseroan memperluas jaringan dengan membuka 9 kantor jaringan yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan.

"Selain itu, Perseroan juga telah melakukan penggunaan Mobile Survey & Mobile Collection yang optimal untuk perbaikan kualitas portofolio dan peningkatan produktivitas," kata Djaja. Perseroan juga telah menjalin kerja sama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil atau Dukcapil Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk meningkatkan kualitas layanan kepada konsumen.

"Dengan kerja sama tersebut, Perseroan akan lebih mudah dan lebih akurat dalam mengakses data untuk mempercepat standar layanan," tukasnya. Hingga per 31 Desember 2018, Perseroan berhasil meraih total pendapatan sebesar 2,6 triliun rupiah, atau meningkat 21 persen (year on year/ yoy) dari tahun sebelumnya sebesar 2,2 triliun rupiah. Total aset juga mengalami peningkatan sebesar 14 persen menjadi 8,8 triliun rupiah, dibandingkan posisi Desember 2017 senilai 7,7 triliun rupiah.

Strategi bisnis yang berjalan telah memberikan dampak positif pada peningkatan kinerja keuangan. Sepanjang 2018, Perseroan berhasil mencatat laba bersih sebesar 215 miliar rupiah, meningkat 19 persen dari 181 miliar rupiah di tahun 2017, dengan Gearing Ratio 5,6 kali lipat, ROE (Return On Equity) 19,93 persen, dan ROA (Return On Asset) 3,25 persen, serta kualitas pembiayaan baik dengan NPF (Non Performing Financing) 2,82 persen. "Tahun ini kami harapkan NPF bisa dijaga di bawah 3 persen," pungkas Djaja. yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top