Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
PORTOFOLIO

Emiten Konstruksi "Spin Off" TOD dan Hotel

Foto : Koran Jakarta/Wahyu AP

GELAR RUPS - Dari kiri: Direktur Keuangan PT Adhi Karya, Entus Asnawi Mukhson, bersama Direktur SDM, Agus Karianto, Direktur QHSE & Pengembangan Partha Sarathi, dan Direktur Operasi 1, Budi Sadewa Soediro usai mengikuti rapat umum pemegang saham PT Adhi Karya, di Jakarta, Junat (4/5). RUPS menyetujui spin off departemen TOD & hotel serta perubahan anggaran dasar perseroan.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Emiten konstruksi, PT Adhi Karya (Persero) Tbk mendapat persetujuan untuk melakukan pemisahan (spin off) atas usaha departemen Transit Oriented Development (TOD) dan hotel. Spin off ini ditempuh sebagai bagian dari restrukturisasi internal Perseroan. "Perseroan menargetkan penjualan untuk proyek TOD tahun ini sebesar 3,3 triliun rupiah.

Nilai kontrak tersebut tidak berubah meski telah dilakukan spin off," kata Direktur Keuangan PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Entus Asnawi, di Jakarta, Jumat (4/5). Hal ini terkait pengembangan bisnis dari jalur kereta api ringan (Light Rail Trapid/LRT) yang sedang dibangun. Dalam pengembangan TOD ini, PT Adhi Commuter Property (ACP) akan menanganinya.

Baca Juga :
Salurkan Hewan Kurban

Saat ini, tambah Asnawi, progres pembangunannya masih berjalan di empat lokasi yakni Jati Cempaka, Bekasi Timur, dan Sentul, sedangkan Ciracas masih menunggu Izin Membangun Bangunan (IMB) keluar. "Ada beberapa proyek yang belum bisa dibukukan karena IMB belum keluar, seperti di Ciracas yang diharapkan dapat keluar dalam waktu dekat ini baru setelah itu kami bangun," ungkap Asnawi.

Adapun nilai aset awal dari empat TOD tersebut sebesar 1,9 triliun rupiah dengan menggunakan buku keuangan Desember 2017. "Ini dalam bentuk tanah persediaan. Tanah yang dibeli dan dikembangkan untuk TOD," tambah dia. Untuk progres pembangunan di luar dari seluruh kawasan masih terbilang kecil apalagi jangka waktunya pengembangannya hingga 11 tahun.


Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top