Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Prospek Usaha | KREN Aka Memosisikan Diri sebagai “Digital Business Integrator”

Emiten Investasi Bidik Pendapatan Rp5 Triliun

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Target pendapatan PT Kresna Graha Investama Tbk sebesar lima triliun rupiah terbilang konservatif dan 90 persen berasal dari sektor digital.

JAKARTA - PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN) memproyeksikan pendapatan tahun ini bisa tembus angka lima triliun rupiah. Kontribusi pendapatan tahun ini diharapkan dari sektor digital seiring dengan rencana Perseroan yang akan agresif berinvestasi di sektor tersebut. Kendati demikian, kontribusi digital terhadap laba diperkirakan baru sebesar 10 persen.

Direktur Kresna Graha Investama, Suryandy Jahja, mengatakan target pendapatan sebesar lima triliun rupiah terbilang konservatif dan 90 persen berasal dari sektor digital. Sebagaimana diketahui hingga kuartal pertama 2018, total pendapatan dari bisnis digital melonjak drastis sebesar 764 persen atau menjadi 950 miliar rupiah dari periode sama tahun lalu sebesar 110 miliar rupiah. Pendapatan dari sektor digital berkontribusi sebesar 83 persen dari seluruh sektor bisnis Perseroan. "Kami hybrid financial dan digital sehingga strategi kami akan semakin ekspansi," ungkap dia, di Jakarta, Kamis (17/5).

Seiring dengan upaya Perseroan berekspansi di sektor digital, Perseroan pun tidak membagikan dividen atas perolehan laba bersih pada 2017 sebesar 291,09 miliar rupiah. Sebab, Perseroan akan melakukan ekspansi cukup agresif di sektor digital pada tahun ini sehingga uang yang akan digunakan cukup efektif berinvestasi kembali di digital. "Kami tidak membagikan dividen. Kami berharap ada growth yang signifikan tahun ini," jelas dia.

Saat ini, Perseroan memiliki 10 anak usaha di bidang digital dan di tahun ini akan menambahkan 5-10 perusahaan lagi. Untuk mendukung hal tersebut, Perseroan telah mengalokasikan belanja modal (capital expendicture/capex) sebesar 120-150 miliar rupiah. "Nilai capex itu tidak termasuk di kuartal pertama 2018 karena ada pengeluaran untuk Match Move di Singapura, kalau bisa 250-300 miliar rupiah. Sementara untuk akuisisi bisa 5-10 tahun," jelas dia.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top