Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kinerja Perseroan - Anak Usaha UNTR Akuisisi Perusahan Eksplorasi Tambang

Emiten Alat Berat Kantongi Pendapatan Bersih Rp84,6 Triliun

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Emiten alat berat, PT United Tractors Tbk (UNTR) membukukan pendapatan bersih konsolidasian sepanjang 2018 meningkat 31 persen menjadi 84,6 triliun rupiah, dibandingkan tahun 2017 sebesar 64,6 triliun rupiah.

Presiden Direktur United Tractors, Gidion Hasan, mengatakan peningkatan pendapatan bersih ini disebabkan oleh peningkatan kinerja operasional yang lebih baik dari seluruh lini bisnis milik Perseroan. "Masing-masing unitusaha, yaitu mesin konstruksi naik 35 persen, kontraktor penambangan naik 48 persen, pertambangan naik 13 persen, dan industri konstruksi naik 4 persen," ungkapnya secara tertulis, Rabu (27/2).

Sejalan dengan peningkatan pendapatan, Perseroan juga membukukan kenaikan laba bersih sebesar 50 persen menjadi 11,1 triliun rupiah, dibandingkan pada tahun 2017 sebesar 7,4 triliun rupiah. Untuk segmen usaha mesin konstruksi mencatatkan peningkatan penjualan alat berat Komatsu sebesar 29 persen menjadi 4.878 unit, dibandingkan dengan 3.788 unit pada tahun 2017.

Sejalan dengan peningkatan penjualan alat berat, penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan alat berat meningkat sebesar 32 persen menjadi 9,4 triliun rupiah. Secara total, pendapatan bersih dari segmen usaha mesin konstruksi mencatat peningkatan sebesar 20 persen menjadi 29,6 triliun rupiah.

Selanjutnya, bidang usaha kontraktor penambangan yang dioperasikan oleh PT Pamapersada Nusantara (PAMA) juga membukukan peningkatan pendapatan bersih sebesar 37 persen menjadi 40,6 triliun rupiah.

PAMA mencatat peningkatan volume produksi batu bara sebesar 11 persen dari 112,6 juta ton menjadi 125,1 juta ton, sementara itu volume pekerjaan pemindahan tanah (overburden removal) meningkat 22 persen menjadi 979,4 juta bcm dari 800,8 juta bcm.

Sementara bidang usaha pertambangan dijalankan oleh PT Tuah Turangga Agung mencetak penjualan batu bara mencapai 7,0 juta ton atau naik sebesar 11 persen dari 6,3 juta ton pada tahun 2017. Peningkatan rata-rata harga jual batu bara yang signifikan membuat pendapatan unit usaha pertambangan naik 49 persen menjadi 10,7 triliun rupiah.

Akuisisi Perusahaan

Pada Desember 2018, Perseroan melalui anak usaha PT Danusa Tambang Nusantara, menyelesaikan akuisisi 95 persen kepemilikan PT Agincourt Resources, perusahaan eksplorasi, penambangan, dan pengolahan mineral emas yang mengoperasikan tambang emas Martabe di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.

Pada Desember 2018, total penjualan emas dari tambang Martabe yang terkonsolidasi sekitar 35.000 ons. Pada bidang usaha industri konstruksi yang dijalankan PT Acset Indonusa Tbk (ACST) membukukan pendapatan bersih sebesar 3,7 triliun rupiah dari sebelumnya pada tahun 2017 sebesar tiga triliun rupiah.

Namun, laba bersih ACST mengalami penurunan dari 154 miliar rupiah menjadi 18 miliar rupiah di tahun 2018. Adapun PT Bhumi Jati Power (BJP) yang 25 persen sahamnya dimiliki oleh anak perusahaan Perseroan, saat ini sedang mengembangkan pembangkit listrik tenaga uap berkapasitas 2 x 1.000 MW di Jepara, Jawa Tengah.

yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top