Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Elon Musk Sebut Perselisihan Twitter vs Apple adalah Kesalahpahaman

Foto : Makemac/DNAIndia

CEO Twitter Elon Musk mengatakan perselisihan dengan Apple hanya kesalahpahaman.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemilik Twitter Elon Musk mengaku telah bertemu dengan kepala Apple Tim Cook pada hari Rabu (30/11) dan "menyelesaikan kesalahpahaman" yang mendorongnya menyatakan perang terhadap App Store, pembuat iPhone.

"Di antaranya, kami menyelesaikan kesalahpahaman tentang kemungkinan Twitter dihapus dari App Store," cuit Musk.

"Tim menjelaskan bahwa Apple tidak pernah mempertimbangkan untuk melakukannya."

Musk juga mencuit klip video "Apple's beautiful HQ" di Cupertino, California. Dia telah melakukan "percakapan yang baik" dengan Cook.

Apple tidak membalas permintaan komentar dari AFP.

Orang terkaya di dunia itu menyatakan perang terhadap Apple awal pekan ini dikarenakan biaya dan peraturan di App Store. Musk mengatakan Apple mengancam akan menggulingkan platform media sosial yang baru saja diakuisisinya.

Miliarder itu mencuit bahwa Apple "mengancam untuk menahan Twitter dari App Store-nya, tetapi tidak mau memberi tahu kami alasannya."

Apple, yang belum mengeluarkan pernyataan publik tentang masalah tersebut, biasanya memberi tahu developer jika perbaikan perlu diterapkan di aplikasi agar sesuai dengan kebijakan App Store.

Analis mengatakan kepada AFP bahwa perselisihan itu mungkin karena uang. Musk kesal karena App Store mengambil komisi untuk transaksi seperti langganan.

Musk telah menunda peluncuran kembali versi langganan Twitter Blue yang dimaksudkan agar pengguna membayar seperti tanda centang biru untuk verifikasi akun.

Twitter meluncurkan Blue pada awal November, tetapi menghentikannya setelah peniru membayar tanda centang agar tampak sah dalam apa yang disebut oleh mantan kepala keselamatan dan keamanan Yoel Roth sebagai "bencana".

Baik Apple maupun Google juga membutuhkan layanan jejaring sosial di toko aplikasi mereka agar memiliki sistem yang efektif untuk memoderasi konten berbahaya atau kasar.

Tetapi sejak mengambil alih Twitter bulan lalu, Musk telah memangkas sekitar setengah dari pekerja Twitter, termasuk karyawan yang ditugaskan untuk memerangi disinformasi. Sementara sejumlah staf lainnya telah berhenti.

Dia juga telah memulihkan akun yang sebelumnya diblokir, termasuk akun mantan presiden Donald Trump.

Menggambarkan dirinya sebagai "penganut mutlak kebebasan berbicara," Musk percaya bahwa semua konten yang diizinkan oleh undang-undang harus diizinkan di Twitter. Dia menggambarkan tindakannya sebagai "revolusi melawan sensor online di Amerika."


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top