Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

"El Real" ke Final

Foto : AFP / JAVIER SORIANO
A   A   A   Pengaturan Font

Dua gol Karim Benzema memastikan langkah Madrid kembali ke final Liga Champions.

MADRID - Real Madrid berada pada jalur menuju gelar Liga Champions ketiga berturut-turut. Torehan dua gol Karim Benzema pada laga leg kedua semifinal di Santiago Bernabeu, Rabu (2/5) dini hari WIB memastikan langkah Madrid ke final dengan menyingkirkan Bayern Munich.

Bayern, yang tertinggal 2-1 setelah pertandingan leg pertama pekan lalu di Jerman, terlihat bakal bangkit ketika Joshua Kimmich mencetak gol di awal laga dan James Rodriguez menjaringkan bola tak lama setelah pertandingan berlangsun satu jam.

Tapi dua gol Benzema di antara dua torehan Bayern, yang pertama lewat sundulan dan satu lainnya dengan penyelesaian mudah menyusul kesalahan fatal penjaga gawang Bayern Sven Ulreich, memnawa Madrid meraih hasil imbang 2-2, dan menang agregat 4-3.

Torehan dua gol Benzema pada laga kali ini menjadi keputusan yang tepat bagi pelatih Zinedine Zidane. Pelatih asal Prancis itu memutuskan untuk memainkan Benzema sebagai starter, meskipun hanya mencetak satu gol dalam 12 pertandingan sebelumnya.

"Dia pantas mencetak gol, dia telah bekerja keras dan dia tidak pernah menunjukkan kekurangan apa pun dari semua penampilannya," ujar Zidane kepada BeINSport.

Itu adalah keputusan berani lainnya dari Zidane. Dia kini berada di ambang mengukir sejarah. Hanya Carlo Ancelotti dan Bob Paisley, pelatih lain yang pernah memenangkan kompetisi antar klub tertinggi Eropa sebanyak tiga kali.

Liverpool atau Roma tentu akan menawarkan ujian yang berat di Kiev akhir bulan ini. Tapi setelah melihat juara Bundesliga Bayern, juara Ligue 1 Paris Saint- Germain dan Juventus, yang duduk di puncak Seri A, tersingkir, Real kini menjadi favorit untuk merebut mahkota Eropa ke-13. Madrid kini melangkah ke final keempat mereka dalam lima tahun terakhir.

Tidak mengherankan bahwa Zidane mengatakan Liga Champions adalah "DNA klub". "Kami tidak pernah berhenti berjuang sampai menit terakhir, seperti yang dilakukan para pemain Bayern malam ini," jelasnya.

Zidane menegaskan, setelah timnya berhasil menyingkirkan Paris Saint-Germain, Juve, dan sekarang Bayern, mereka tidak boleh diremehkan. "Dalam sepakbola, kami harus menderita. Kami tidak bisa berada di final tanpa menderita, itu lebih baik, lebih indah ketika kami menang dengan cara seperti itu," jelasnya.

Zidane membuat kejutan dengan meminggirkan Casemiro ke bangku cadangan dan menurunkan Mateo Kovacic yang lebih lincah ke lini tengah. Sementara Lucas Vazquez bermain dalam peran yang tidak lazim sebagai bek kanan.

Itu berarti tidak ada tempat lagi di starting line-up untuk Gareth Bale, yang kembali menjadi pemain pengganti untuk kelima kalinya dalam enam pertandingan di babak sistem gugur.

Heynckes Kecewa

Di sisi lain, Bayern bermain tanpa sejumlah pemain bintang, dengan Javi Martinez, Arturo Vidal, Arjen Robben, Jerome Boateng, Kingsley Coman dan Manuel Neuer semuanya cedera. Martinez cukup fit untuk berada di bangku cadangan.

Kimmich membuka keunggulan untuk Bayern setelah laga berlangsung 28 menit di Allianz Arena dan di Bernabeu dia kembali melakukannya. Real terguncang, penggemar mereka merasa tertekan, dan jika Bayern bertahan lebih lama untuk bisa menekan, ceritanya akan lain.

Tuan rumah berhasil menyamakan kedudukan saat Benzema menyundul umpan silang David Alaba ke gawang Bayern. Tuan rumah berbalik unggul saat Benzema menjaringkan bola menyusul kesalahan fatal Ulreich. Marcelo dan Toni Kroos sama-sama memiliki peluang, namun James berhasil menyamakan kedudukan.

"Tim saya memainkan pertandingan yang luar biasa. Saya belum melihat Bayern bermain seperti itu selama bertahun-tahun," ujar pelatih Bayern, Jupp Heynckes. "Tetapi pada level tinggi, kami tidak boleh membuat kesalahan yang kami buat setelah turun minum," sambungnya.

Terkait kesalahan Ulreich, Heynckes menambahkan: "Dia memiliki kebingungan. Dia tidak menyadari dia tidak bisa mengambilnya dengan tangannya. Ini mengerikan bagi pemain untuk melalui momen seperti itu, tetapi kami memiliki banyak peluang, dan semua penjaga gawang kami tampil baik." ben/AFP/S-1

Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top