Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perdagangan Global

Ekspor Tiongkok Naik di Tengah Ancaman AS Naikkan Tarif Impor

Foto : Sumber: MOFCOM – Litbang KJ/and - koran jakarta/
A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Sekalipun Amerika Serikat (AS) menekan Tiongkok dengan menaikkan tarif impor, pada kenyataannya ekspor Negeri Tirai Bambu itu pada Mei 2019 mengalami kenaikan. Hanya saja, impor turun terdalam selama hampir tiga tahun sebagai tanda pelemahan permintaan domestik yang mendorong Tiongkok untuk melakukan langkah-langkah stimulus.

Data Bea dan Cukai Tiongkok menunjukkan ekspor Tiongkok pada Mei 2019 naik 1,1 persen dari periode yang sama tahun lalu. Angka ini lebih baik dari perkiraan pasar yang mengekspektasikan ekspor akan turun secara moderat.

Beberapa analis menduga eksportir Tiongkok kemungkinan telah bergegas melakukan pengiriman ke AS untuk menghindari pengenaan tarif baru terhadap barang-barang dari Tiongkok senilai 300 miliar dollar AS yang dilakukan Presiden AS Donald Trump.

Tetapi, data ekspor yang dirilis pada Senin (10/9) yang lebih baik dari perkiraan, tidak mungkin meredakan kekhawatiran bahwa perang dagang dengan AS yang lebih lama dan lebih mahal mungkin tidak lagi dapat dihindari akan mendorong ekonomi global ke arah resesi.

"Kami memperkirakan pertumbuhan ekspor tetap positif pada bulan Juni, kemungkinan didukung oleh pengiriman awal dari ekspor AS yang sudah terikat kontrak, tetapi kemudian akan jatuh pada kuartal ketiga ketika kami memperkirakan (kenaikan) tarif akan dikenakan," tulis ekonom Nomura dalam risetnya.

"Karena itu, kami percaya Beijing kemungkinan akan meningkatkan stimulusnya untuk menstabilkan pasar keuangan dan pertumbuhan."

Nomura menambahkan, distorsi bisnis terkait pemotongan pajak pertambahan nilai (PPN) pada April juga mungkin telah mereda, dan membantu ekspor. Meskipun Tiongkok tidak terlalu tergantung pada ekspor seperti di masa lalu, namun ekspor masih menyumbang hampir seperlima dari produk domestik bruto.

Menurut perhitungan South China Morning Post (SCMP), data yang dirilis Bea Cukai Tiongkok menyebutkan pengiriman ke AS turun menjadi 37,7 miliar miliar dollar AS pada Mei, menurun 3,7 persen dari tahun sebelumnya, tapi masih lebih baik dari penurunan pada April sebesar 13 persen. Sedangkan impor dari AS turun 26,8 persen dari tahun sebelumnya menjadi 10,8 miliar dollar AS. Selama lima bulan pertama tahun ini, total ekspor Tiongkok ke AS, yang selalu menjadi pasar utama sebelum perang dagang terjadi, jatuh 8,4 persen menjadi 160 miliar dollar AS, sementara impor turun 29,6 persen menjadi 49,6 miliar dollar AS.

Sementara ekspor Tiongkok ke negara-negara tujuan utama lain, seperti Uni Eropa, Jepang, dan negara-negara Asia Tenggara belum dapat mengimbangi kerugian akibat perang dagang dengan AS dalam lima bulan pertama tahun ini. Ekspor Tiongkok ke Uni Eropa naik 8 persen, sementara ekspor ke ASEAN naik 6,8 persen, dan ekspor ke Jepang turun 1,8 persen.

Sementara itu, impor Tiongkok pada Mei jatuh lebih rendah dari yang diperkirakan, turun 8,5 persen. Penurunan ini adalah yang terdalam sejak Juli 2016. Sepanjang Januari-Mei total ekspor Tiongkok hanya naik 0,4 persen secara tahunan, sedangkan impornya turun 3,7 persen secara tahunan.SCMP/SB/AR-2

Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top