Ekspor dan Investasi Diperkirakan Melambat
Tahun 2023 mensyaratkan pengelolaan fiskal yang prudent agar bisa menjadi bantalan ketika terjadi resesi. "Paling tidak akumulasi dana sisa anggaran lebih bisa dimanfaatkan," katanya.
Kendati demikian, Suhartoko tetap mengingatkan pemerintah untuk menjaga inflasi pangan, sebab itu bisa memukul daya beli atau konsumsi masyarakat. Alur distribusi harus benar-benar diperhatikan agar tidak terjadi gangguan di pasokan di pasar.
Sementara itu, Direktur Narasi Institute, Achmad Nur Hidayat, mengatakan pelemahan investasi dan ekspor sejalan dengan resesi global yang diperkirakan akan terjadi di akhir kuartal pertama 2023.
Kondisi tersebut, jelasnya, sudah diprediksi, namun sayang pemerintah belum menyiapkan langkah antisipasi mencegah penurunan ekonomi lebih dalam. Namun sayangnya, pemerintah masih terjebak menggunakan asumsi investasi akan masuk ke emerging market.
"Padahal seiring peningkatan suku Bunga Fed dan Bank Sentral Eropa, safe haven kembali ke negara maju dan arus capital inflow ke emerging market cenderung menurun," katanya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya