Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pelambatan Ekonomi

Ekspor dan Impor Tiongkok Anjlok

Foto : AFP/ST

SEPI AKTIVITAS - Pelabuhan ekspor-impor di Lianyungang, Provinsi Jiangsu, Tiongkok, sepi aktivitas selama terjadinya wabah virus korona. Wabah ini telah membuat sektor eksporimpor Tiongkok mengalami perlambatan.

A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Sektor ekspor dan impor Tiongkok pada Mei dilaporkan mengalami anjlok seiring dengan perlambatan perekonomian di luar negeri setelah sebelumnya mengalami peningkatan atas permintaan pasokan alat kesehatan. Informasi ini tersebar berkat data yang dipublikasikan pada Minggu (7/6). Saat permintaan konsumen menurun dan pasar luar negeri mengalami perlambatan, impor Tiongkok mengalami penurunan tajam pada tahun ini dalam kurun waktu empat tahun. Semua itu terjadi walau Tiongkok telah memulai kembali perekonomian setelah mengalami penghentian karena terjadinya wabah virus korona.

"Ekspor dari Tiongkok turun 3,3 persen bulan lalu, setelah pada April mengalami lonjakan sebesar 3,5 persen," demikian analisa dari pakar di Bloomberg sembari mewanti-wanti bahwa tren penurunan ini bisa berlanjut.

Data dari kepabean yang dirilis pada Minggu juga menunjukkan bahwa impor pun mengalami penurunan sebesar 16,7 persen dan ini merupakan penurunan terbesar dalam 4 tahun terakhir. "Sebagian dari penurunan dari nilai impor ini bisa dijelaskan dari jatuhnya hargaharga komoditas di seluruh dunia," kata analis bernama Rajiv Biswas dari institusi IHS Markit. Iris Pang, kepala ekonom ING untuk Tiongkok daratan, mengatakan alasan penurunan sebagian terjadi dari pengeksporan kembali barang-barang impor karena kesulitan proses aliran barang yang disebabkan ketidakpastian permintaan dunia. Namun dalam laporannya, para analis tetap optimistis bahwa semuanya akan membaik saat wabah virus korona di seluruh dunia bisa dikendalikan.

"Ekspor masih akan melambat pada Juni dan Juli karena menunggu periode pemulihan hingga akhir tahun setelah lockdown di seluruh daratan Eropa dan Amerika Serikat,," ucap Biswas.

Swedia Lesu

Sementara itu, dilaporkan bahwa perekonomian di Swedia juga terdampak oleh pandemi virus korona walau negara itu sama sekali tak menerapkan lockdown. Penurunan perekonomian di Swedia terjadi karena sebagian besar perekonomian di luar negeri mengalami perlambatan akibat wabah Covid-19.

"Seperti halnya diderita negara- negara lain di seluruh dunia, perekonomian Swedia juga mengalami penurunan pada kuartal ke-2 ini," kata ekonom Bank SEB, Olle Holmgren.

Selama terjadi wabah Covid- 19, strategi pemerintah Swedia menekankan kesehatan publik bukan penyelamatan perekonomian. Pemerintah di negara Skandinavia itu menjamin agar rumah sakit bisa merawat seluruh pasien. Strategi ini memang berhasil mengekang penyebaran virus korona, namun Swedia kecolongan dalam mengantisipasi lesunya perekonomian di luar negeri.

"Kami memutuskan untuk menghentikan penyebaran virus, dan sama sekali tak mempertimbangkan dampaknya terhadap perekonomian setelah kami menuruti nasihat pakar kesehatan," kata Menteri Keuangan Swedia, Magdalena Andersson.

Populasi Swedia berjumlah 10,3 juta orang dan kasus kematian akibat Covid-19 di negara ini pada Jumat (5/6) telah mencapai 4.639 jiwa.

AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top