Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ekspor CPO Turun pada 2022

Foto : ANTARA/ Sinta Ambarwati.

Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurachman dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (22/12/2011).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Eddy Abdurachman menyampaikan kinerja nilai ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) pada 2022 mengalami penurunan.

Eddy dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (22/12), mengatakan volume ekspor CPO dan turunannya pada 2022 mencapai 34,67 juta metrik ton (MT), sementara pada 2021 volume ekspor CPO mencapai 37,78 juta MT.

Penurunan kinerja ekspor sawit, lanjutnya, disebabkan adanya kebijakan melarang sebagian ekspor kelapa sawit yang berlaku di seluruh wilayah Indonesia pada 28 April 2022.

"Memang demikian disebabkan bahwa pada bulan April-Mei 2022 pemerintah menetapkan kebijakan larangan sementara ekspor CPO dan turunannya, sehingga di dalam periode tadi BPDPKS tidak mendapatkan penerimaan dari PE," paparnya.

Eddy memproyeksikan hingga akhir 2022, kinerja ekspor sawit mencapai 30,80 miliar dollar AS dengan pungutan ekspor (PE) sebesar Rp34.5 triliun, lebih kecil dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp71,64 triliun.

Penurunan PE ini disebabkan adanya pelarangan ekspor serta aturan yang membebaskan pungutan ekspor sawit 0 persen pada 15 Juli - 15 November 2022. "Jadi kurang lebih itu empat bulan BPDPKS tidak mendapatkan penerimaan ekspor karena tarif pungutan ekspor ditetapkan 0 dollar AS/ton," ungkapnya.

Aturan pembebasan PE dilakukan dalam rangka mengakselerasi kegiatan ekspor, yang bermaksud menaikkan harga tandan buah segar (TBS) yang anjlok usai adanya larangan ekspor dan kewajiban pemenuhan stok domestik (domestic market obligation/DMO).

Namun, katanya, sejak 16 November 2022 lalu berdasarkan peraturan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang mengatur tarif PE, ditentukan apabila harga sawit sudah mencapai 800 USD/ton atau lebih maka pungutan ekspor berlaku lagi.

Pihaknya juga mengklaim capaian kinerja imbal hasil dana yang dikelola BPDPKS pada 2022 mencapai Rp800 miliar (123,31 persen).

Sementara dari dana PE yang terhimpun, BPDPSK bertugas mengelolanya dengan menjalankan program-program pengembangan kelapa sawit berkelanjutan meliputi pemberian dukungan dalam mandatori biodiesel, peremajaan sawit rakyat (PSR), penyediaan sarana prasarana kelapa sawit, penelitian dan pengembangan, pengembangan SDM serta program promosi dan kemitraan.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top