Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
PREDIKSI RUPIAH

Ekspektasi Pemulihan AS Meningkat

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperkirakan masih melanjutkan pelemahannya, hari ini (14/4). Kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) ditengarai masih menjadi tekanan utama terhadap aset berisiko, termasuk rupiah.

"Meningkatnya harapan pemulihan ekonomi yang cepat dari Covid-19 yang berdampak terhadap imbal hasil treasury AS membuat investor menjauh dari aset berisiko," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Selasa (13/4).

Imbal hasil (yield) obligasi AS tenor 10 tahun saat ini berada di posisi 1,69 persen, naik dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 1,67 persen. Sementara itu, data inflasi AS yang sangat diantisipasi dan komentar dari bank sentral AS The Federal Reserve berfungsi untuk meningkatkan harapan pemulihan lebih tinggi.

Baca Juga :
Rupiah Masih Tertekan

Sebuah survei yang diterbitkan pada Senin (12/4/2021) oleh The Federal Reserve Bank of New York mengatakan bahwa konsumen AS menaikkan ekspektasi inflasi mereka lagi pada Maret menyusul kenaikan bertahap dalam beberapa bulan terakhir dan mereka lebih positif tentang pasar kerja.

Sementara itu, Presiden The Federal Reserve Boston Eric Rosengren mengatakan dalam sebuah wawancara pada Senin (12/4/2021) bahwa ekonomi AS dapat melihat perubahan haluan yang substansial pada 2021 berkat kebijakan moneter dan fiskal yang akomodatif. Namun, dia menambahkan pasar kerja masih memiliki banyak ruang untuk berkembang.

Kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa (13/4) sore, terkoreksi seiring meningkatnya ekspektasi pemulihan ekonomi AS. Rupiah ditutup melemah 10 poin atau 0,07 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.605 rupiah per dollar AS.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top