Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ekonomi regional Riau triwulan II tumbuh stabil

Foto : dok. ANTARA.

Kanwil DJPb Provinsi Riau, mencatat pertumbuhan ekonomi Riau yang tercatat stabil itu dengan sektor penyumbang dominan yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan serta industri pengolahan.

A   A   A   Pengaturan Font

Pekanbaru - Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Riau, Burhani AS mengatakan ekonomi regional Riau triwulan II tahun 2023 tumbuh dengan stabil.

"Pertumbuhan tersebut ditandai dengan Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga konstan (PDRB ADHK) wilayah Riau pada triwulan II tahun 2023 tercatat sebesar Rp135,99 triliun, atau tumbuh sebesar 4,88 persen secara yoy, 1,26 persen secara q-to-q, dan 4,38 persen secara c-to-c," kata Kepala Kantor Wilayah DJPb Provinsi Riau, Burhani AS, dalam keterangannya ke media di Pekanbaru, Rabu.

Ia menjelaskan pertumbuhan ekonomi Riau yang tercatat stabil itu dengan sektor penyumbang dominan yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan serta industri pengolahan memberikan kontribusi pertumbuhan tertinggi pada triwulan II tahun 2023 sebesar 0,85 persen dan 2,01 persen dari total pertumbuhan ekonomi 4,88 persen.

Akan tetapi, ia menyebutkan struktur pembentuk ekonomi Riau masih didominasi oleh industri pengolahan (27,00 persen), diikuti pertanian, kehutanan, dan perikanan (25,70 persen), pertambangan dan penggalian (19,46 persen) dan perdagangan (11,37 persen) yang memberikan kontribusi total 83,53 persen bagi PDRB Riau.

"Dari sisi pengeluaran, ekspor luar negeri dan konsumsi rumah tangga masing-masing memberi kontribusi pertumbuhan PDRB Riau sebesar 4,55 persen dan 1,65 persen dari total pertumbuhan ekonomi 4,88 persen," katanya.

Selain itu katanya lagi, struktur PDRB pada konsumsi rumah tangga tercatat sebesar 36,43 persen, PMTB 34,30 persen dan ekspor luar negeri 27,46 persen.

"Riau merupakan provinsi dengan PDRB terbesar ke-6 di Indonesia atau terbesar ke-2 di luar Pulau Jawa dengan kontribusi terhadap perekonomian nasional sebesar 4,81 persen," katanya.

Sementara itu, sektor unggulan di Riau yang perlu didorong adalah sektor berbasis sumber daya alam yaitu sawit, kertas, minyak dan gas alam yang kemudian ditopang oleh industri pengolahan untuk mengolah hasil SDA tersebut.

Ia menjelaskan sebagai daerah dengan luas kebun sawit terbesar, maka dinamika harga CPO memiliki dampak ganda terhadap ekonomi masyarakat Riau antara lain nilai ekspor. Meski demikian, nilai tukar petani (NTP) Riau tetap resilien di angka 151,26 pada September 2023, naik dari bulan sebelumnya pada angka 150,46.

"Porsi PMTB sebesar 34,30 persen mempunyai dampak besar dalam membentuk PDRB Riau berdasarkan pengeluaran. PMTB adalah Pembentukan Modal Tetap Bruto atau pengeluaran untuk barang modal yang mempunyai umur pemakaian lebih dari satu tahun dan tidak merupakan barang konsumsi," demikian Burhani.


Redaktur : -
Penulis : Antara, Arif

Komentar

Komentar
()

Top