Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Prospek Perekonomian l Triwulan II, Pertumbuhan Ekonomi Berisiko Terkontraksi

Ekonomi Membaik pada Triwulan IV

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Perekonomian nasional diperkirakan membaik pada triwulan keempat tahun ini asalkan tidak terjadi pandemi Covid-19 gelombang dua atau second wave. Hal itu lantaran berbagai paket kebijakan stimulus ekonomi yang dikeluarkan pemerintah diperkirakan baru berdampak pada periode tiga bulan akhir tahun ini.

"Baru akan mulai mengarah positif itu pada triwulan IV dengan asumsi pelonggaran ekonomi tidak terintrupsi oleh gelombang kedua Covid-19," kata Direktur riset Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia, Piter Abdullah, di Jakarta, Senin (8/6).

Piter mengatakan perbaikan dapat dicapai jika pelonggaran aktivitas perekonomian berjalan lancar, tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19, serta pemberian stimulus oleh pemerintah terealisasi.

Di sisi lain, Piter menyatakan titik terendah pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun ini akan terjadi pada triwulan II karena terdapat PSBB, konsumsi yang tidak tinggi saat bulan Ramadan dan Idul Fitri, serta belum lancarnya realisasi stimulus.

"Menurut saya, Triwulan II-2020 ini kita akan mengalami penurunan ekonomi yang cukup besar yaitu di kisaran 2-5 persen. Kalau tanpa stimulus ya lebih buruk lagi," ujarnya.

Sementara itu, Piter mengatakan untuk pertumbuhan ekonomi pada tahun ini diprediksikan tidak tumbuh atau nol persen hingga terkontraksi 2 persen. "Untuk 2020 perkiraan kita masih negatif yaitu nol sampai minus 2 persen. Tapi, harapannya pemulihan ekonomi sudah mulai kita lakukan pada 2021," katanya.

Dampak Stimulus

Pada kesempatan lain, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad, menyebutkan pemberian berbagai stimulus oleh pemerintah baru akan memberikan dampak untuk pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV-2020.

"Kemungkinan dampak stimulus akan terasa pada triwulan IV-2020 atau awal 2021," katanya.

Tauhid mengatakan stimulus belum akan memberikan dampak pada triwulan III-2020 karena yang sudah berjalan baru stimulus untuk mendukung konsumsi masyarakat seperti melalui PKH, sembako, bantuan sosial, Kartu Prakerja, dan sebagainya.

"Jumlahnya juga relatif sedikit dengan apa yang dibutuhkan masyarakat. Sementara yang untuk perbankan, UMKM, dan sebagainya memang sudah ada komitmen pemerintah tapi dananya belum ada," ujarnya.

Selain itu, dia menuturkan pemberian stimulus juga tidak langsung berdampak pada pertumbuhan ekonomi karena baru akan terasa sekitar dua sampai tiga bulan setelah stimulus tersebut direalisasikan. "Kalau stimulusnya diberikan sekarang biasanya tidak langsung berdampak pada ekonomi, karena baru akan terasa pada dua sampai tiga bulan sehingga pada triwulan III belum menggembirakan," jelasnya.

Dia memprediksikan perekonomian pada triwulan II-2020 akan mengalami kontraksi yang sangat dalam yaitu 0,69 persen atau bisa tumbuh positif tapi hanya berada di level 0,12 persen. Dia melanjutkan untuk pertumbuhan ekonomi pada triwulan III juga masih relatif rendah meskipun konsumsi masyarakat mulai meningkat seiring adanya penerapan normal baru atau new normal.

Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top