Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Ekonomi Korea Utara Terpukul Akibat Covid-19, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Lakukan Ini

Foto : ANTARA/Russian Foreign Ministry/Handout via REUTER

Diplomat Rusia dan keluarganya menggunakan kereta lori yang digerakkan secara manual melintasi garis demarkasi antara Rusia - Korea Utara saat meninggalkan Korea Utara terkait pandemi COVID-19, Kamis (25/2/2021).

A   A   A   Pengaturan Font

Seoul - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mendesak upaya untuk mencegah bencana alam atau wabah virus coronayang merusak ekonomi saat ia mengadakan pertemuan politbiro partai yang berkuasa, demikian media pemerintah melaporkan pada Jumat.

Rencana ekonomi mendominasi agenda pada pertemuan yang diadakan di Pyongyang pada Kamis, kantor berita KCNA melaporkan.

Ekonomi negara itu telah terpukul oleh sanksi internasional dan penguncian perbatasan serta pergerakan yang diberlakukan sendiri yang bertujuan mencegah wabah virus corona.

Hujan lebat musiman dan topan telah menimbulkan kekhawatiran lebih lanjut tentang kerusakan pasokan makanan.

"(Kim) menggarisbawahi perlunya mengambil langkah-langkah menyeluruh untuk mengatasi iklim abnormal yang bahayanya semakin tinggi dalam beberapa tahun terakhir," kata KCNA.

Di antara upaya yang diminta Kim adalah perbaikan sungai, reboisasi untuk pengendalian erosi, pemeliharaan tanggul dan proyek tanggul pasang surut.

Korea Utara belum mengonfirmasi kasus COVID-19, tetapi menutup perbatasan dan memberlakukan tindakan pencegahan yang ketat, melihat pandemi sebagai masalah kelangsungan hidup nasional.

"Situasi berbahaya saat ini dari pandemi di seluruh dunia yang terus berputar di luar kendali menuntut pencegahan epidemi nasional yang lebih ketat," kata Kim, menurut KCNA.

"Memperketat pencegahan epidemi adalah tugas terpenting yang tidak boleh dilonggarkan bahkan dalam situasi saat ini."

Menurut pejabat internasional, Korea Utara telah menolak pengiriman vaksin Sinovac Biotech COVID-19 China, serta dosis vaksin AstraZeneca.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top