Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ekonomi DIY Diprediksi Tumbuh 4,5-5,3 Persen

Foto : Istimewa

Ilustrasi Daerah Istimewa Yogyakarta.

A   A   A   Pengaturan Font

YOGYAKARTA - Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memprediksi meski di tengah Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), perekonomian DIY diprediksi akan tumbuh positif antara 4,5-5,3 persen di triwulan II tahun 2021.

"Tapi dengan catatan bila sukses mengendalikan pandemi Covid-19 melalui vaksinasi dan kemudian upaya pemulihan sosial kesehatan. Diiringi juga bila kita bisa efektif merealisasikan belanja fiskal DIY," kata Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY BenySuharsono, Minggu (1/8).

Perkiraan pertumbuhan ekonomi DIY tersebut lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi yang dicapai pada triwulan pertama tahun 2021, di mana ekonomi DIY tumbuh 6,14 persen. Namun lebih tinggi dari perkiraan pertumbuhan ekonomi nasional yang diperkirakan hanya sekitar 3-4 persen.

Sementara itu, pada Maret 2021 lalu jumlah penduduk miskin di DIY bertambah menjadi 506,45 ribu orang sehingga persentase penduduk miskin di wilayah ini adalah sebesar 12,80 persen.

Adapun satu semester sebelumnya, pada September 2020, jumlah penduduk miskin di provinsi ini adalah sebanyak 503,14 ribu penduduk. Persentasenya sama dengan tahun ini yakni 12,80 persen dari total penduduk.

Selain itu, indeks gini atau tingkat ketimpangan di DIY juga mengalami peningkatan. Kondisi tersebut tercermin dari angka rasio gini pada Maret 2021 yang tercatat sebesar 0,441 atau naik 0,004 poin dibanding September 2020 lalu yakni sebesar 0,437

"Artinya kemiskinan meningkat dan gap antara masyarakat dan perkotaan meningkat, walaupun angka kemiskinan belum bergeser dari angka 12,8 persen," terangnya.

Untuk itu, Pemda DIY akan mengoptimalisasi realisasi hibah atau bantuan sosial yang saat ini pelaksanaannya tengah disusun. Bantuan tersebut diutamakan untuk penanganan pandemi Covid-19.

Organisasi perangkat daerah (OPD) pun diminta untuk dapat bekerja secara serius dan kolaboratif untuk melakukan refocusing anggaran APBD.

"Merespons Instruksi Kementerian Dalam Negeri dalam rangka percepatan penyaluran bansos atau jaring pengaman sosial dari APBD," terangnya.

Sebelumnya, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X berharap ekonomi DIY bisa tetap tumbuh di tengah pandemi Covid-19dan penerapan PPKM.

Sri Sultan meminta kepada pemerintah kabupaten/kota untuk segera mencairkan bantuan sosial kepada masyarakat agar pertumbuhan ekonomi dapat terjadi.

"Kita dorong kabupaten/kota konsisten bisa cepat menyalurkan BLT-nya. Dengan harapan uang makin banyak keluar ke masyarakat makin bagus, jangan ditunda-tunda, agar pertumbuhan (ekonomi) itu tetap ada,'' terang Sri Sultan.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top