Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Asumsi Perekonomian - Pemerintah Pasang Target Pertumbuhan pada 2023 di Level 5,3 Persen

Ekonomi 2023 Lebih Menantang

Foto : ANTARA/APRILLIO AKBAR

TARGET MODERAT - Suasana transaksi jual beli di Pasar Tomang Barat, Jakarta, Kamis (18/8). Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 sebesar 5,3 persen, sedikit di atas target pada 2022 sebesar 5,2 persen sehingga dibutuhkan terobosan strategi untuk memperkuat pos penerimaan bukan pajak sebagai sumber devisa.

A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintah perlu mewaspadai faktor eksternal yang bisa memicu kenaikan harga sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi.

JAKARTA - Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun depan sebesar 5,3 persen, sedikit di atas target tahun ini sebesar 5,2 persen. Pemerintah optimistis pemulihan ekonomi RI lebih cepat dibanding banyak negara lainnya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pemerintah akan berupaya maksimal menjaga keberlanjutan penguatan ekonomi nasional. Presiden menjelaskan ekspansi produksi yang konsisten akan terus didorong untuk membuka lapangan kerja sebanyak banyaknya. Berbagai sumber pertumbuhan baru harus segera diwujudkan. Pelaksanaan berbagai agenda reformasistruktural terus diakselerasi untuk transformasi perekonomian.

Inflasi akan tetap dijaga pada kisaran 3,3 persen. Kebijakan APBN akan tetap diarahkan untuk mengantisipasi tekanan inflasi dari eksternal, terutama inflasi energi dan pangan.

"Asumsi inflasi pada level ini juga menggambarkan keberlanjutan pemulihan sisi permintaan, terutama akibat perbaikan daya beli masyarakat," ucapnya saat membacakan Nota RAPBN 2023 di Jakarta, Selasa (16/8).

Presiden menambahkan, dengan pengelolaan fiskal yang kuat, disertai dengan efektivitas dalam mendorong transformasi ekonomi dan perbaikan kesejahteraan rakyat, tingkat pengangguran terbuka pada 2023 diharapkan dapat ditekan dalam kisaran 5,3- 6,0 persen, angka kemiskinan dalam rentang 7,5-8,5 persen, rasio gini di kisaran 0,375-0,378, serta Indeks Pembangunan Manusia dalam rentang 73,31-73,49. Selain itu, Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Nelayan (NTN) juga ditingkatkan untuk mencapai kisaran masing-masing 105-107 dan 107-108.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top