Efek Insentif PPNBM Mulai Terlihat
PENJUALAN MOBIL - Pengunjung mall melihat produk mobil yang ditawarkan disalah satu mall di Jakarta, Minggu (14/3). Kebijakan penurunan tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) untuk kendaraan bermotor membuat penjualan mobil melonjak drastis.
Penjualan mobil yang mendapatkan insentif PPnBM meningkat signifikan sejak awal bulan ini.
JAKARTA - Kebijakan penurunan tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) untuk kendaraan bermotor mulai membuahkan hasil. Sejumlah agen pemegang merek (APM) otomotif mulai kebanjiran pesanan.
Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Febri Hendri, berharap efek positif ini akan mengakselerasi upaya pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19. "Sejak dikeluarkannya kebijakan ini beberapa hari lalu, perusahaan otomotif melaporkan peningkatan penjualan," ujarnya di Jakarta, Sabtu (13/3).
Beberapa perusahaan melaporkan peningkatan penjualan yang cukup tajam sejak kebijakan ini bergulir. Marketing Director PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmy, mengatakan penjualan mobil yang mendapatkan insentif PPnBM meningkat signifikan. Ini terlihat dari total surat pembelian kendaraan (SPK) yang dikeluarkan.
"Dari data 1-8 Maret 2021, untuk Avanza, Sienta, Rush, dan Yaris, SPK-nya naik sekitar 94-155 persen kalau dibandingkan dengan SPK bulan Februari di tanggal yang sama," ungkapnya.
Sementara untuk Vios, yang mendapatkan diskon terbesar hingga 65 juta rupiah imbas dari insentif ini, penjualannya naik lebih besar lagi karena sebelumnya permintaannya memang tidak banyak.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya