Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Edukasi Gizi di Daerah Rawan Stunting

Foto : ISTIMEWA

edukasi kesehatan

A   A   A   Pengaturan Font

Ketua Harian Yaici Arif Hidayat mengatakan, edukasi dan sosialisasi yang dilakukan pihaknya bersama PP Muslimat NU melalui kader dengan langsung ke masyarakat. Mereka juga melakukan penelitian hingga penggalian data langsung ke masyarakat yang mengkonsumsi susu kental manis.

"Persoalan-persoalan yang kami temukan di lapangan itu beragam. Ada yang orang tua memang tidak tahu mengenai kandungan susu kental manis, atau bahkan ada yang sudah tahu tapi masih memberikan susu kental manis untuk anaknya. Alasannya juga macam-macam, ada yang karena lebih murah atau anaknya lebih suka," jelas Arif.

Arif menambahkan, dalam kunjungan Yaici ke desa adat dan wisata Kemiren di Banyuwangi,Yaici melakukan penggalian kebiasaan konsumsi susu kental manis oleh masyarakat. Tim menemukan masyarakat di sana sudah mengetahui bahwa susu kental manis ini tidak boleh diberikan kepada anak, dan mengaku tidak ada lagi yang mengkonsumsi.

"Tapi pada saat kami bertemu anak-anak yang sedang bermain, semua anak-anak mengetahui produk susu kental manis dan mereka mengaku suka mengkonsumsi sebagai minuman, jadi orang tuanya bilang nggak mengkonsumsi, tapi anak-anak mengaku minum" beber Arif.

Selain di Banyuwangi, Yaici dan PP Muslimat NU melakukan edukasi dan sosialisasi di Kabupaten Sidoarjo. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Sidoarjo, pada Agustus 2020 angkanya sempat mencapai sekitar 8,24 persen atau 6.207 anak, dari jumlah pengukuran atau penimbangan badan. Sedangkan di bulan Februari 2021, angka stunting ini turun menjadi 7,9 persen atau 5.239 anak dari 66.353 yang diperiksa.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top