EBT Akan Lebih Andal dan Lebih Komersial
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasojo
Hitungannya bagaimana?
Bayangkan saja, kendaraan listrik dengan 1 kwh listrik seharga 1.444,7 rupiah bisa menempuh 10 kilometer. Bandingkan bahan bakar minyak (BBM). Untuk 1 liter bensin seharga 9.000 rupiah dengan jarak tempuh kurang lebih sama. Jadi, jauh lebih hemat. Sekali lagi, ini jauh lebih hemat bagi masyarakat. Juga di satu sisi, langkah tersebut akan berdampak pada neraca perdagangan nasional karena mengurangi beban impor minyak mentah.
Kedua, PLN juga semakin fokus menggiatkan program electriying agriculture dengan menyasar para petani dan petambak. Dengan program ini, PLN menggantikan alat operasional pertanian dan petambak ikan dari berbasis diesel menjadi menggunakan listrik. Petani dan petambak akan lebih hemat. Peralatan jauh lebih tidak bising dan bisa meningkatkan produktivitas petani dan petambak.
Ketiga, PLN menyasar captive market. Selama ini, masih banyak industri yang menggunakan pembangkit listrik sendiri. PLN menawarkan untuk industri beralih ke listrik PLN, agar lebih efisien dalam sisi operasional. Dengan menyerahkan pasokan listrik ke PLN, industri bisa lebih fokus dalam mengoptimalkan produksi dan utilitasnya.
Apakah PLN bisa berjalan sendiri mengatasi oversupply?
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya