Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengembangan SDM

"E-Commerce" Mampu Percepat UMKM Naik Kelas

Foto : koran jakarta/eko s putro

Manfaatkan E-commerce : Asisten Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM, Herustiati, pada kegiatan “Bimbingan Penerapan ‘E-Commerce’ Pemasaran Produk KUMKM”, di Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (2/8). Herustiati mendorong pelaku KUMKM untuk memanfaatkan e-commerce atau perdagangan elektronik dalam memasarkan produknya.

A   A   A   Pengaturan Font

SURAKARTA - Para pelaku usaha koperasi usaha mikro kecil dan menengah (KUMKM) didorong memanfaatkan ecommerce atau perdagangan elektronik dalam memasarkan produknya. Sebab dengan ecommerce, sama saja dengan membuka cabang di banyak tempat sekaligus sehingga lebih efisien dan praktis. Hal tersebut disampaikan Asisten Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM, Herustiati, saat membuka acara "Bimbingan Penerapan 'E-Commerce' Pemasaran Produk KUMKM", di Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (2/8).

Bimbingan penerapan ecommerce itu diikuti sekitar 100 pelaku KUMKM di Surakarta. Selain pelatihan e-commerce, juga dilakukan bimbingan pengembangan desain produk kriya KUMKM. Herustiati mengaku bangga dengan tingginya minat pelaku KUMKM dalam mengikuti bimbingan e-commerce ini.

"Ini menunjukkan e-commerce sudah menjadi kebutuhan pelaku KUMKM dalam mengembangkan usahanya, tinggal bagaimana kita meningkatkan kapasitas SDM para pelaku UMKM khususnya di e-commerce ini," katanya. Dia mengatakan meski penetrasi pemasaran melalui perdagangan elektronik ini sangat penting, namun pelaku KUMKM diminta juga memperhatikan sisi hulunya, dalam hal ini proses produksi.

Pasalnya, e-commerce akan percuma saja jika pelaku KUMKM tidak menjaga kualitas produk jualannya. Karena itu, menurutnya, dalam konteks UKM naik kelas, harus ada pembinaan yang menyeluruh dimulai dari hulu, middle sampai hilir. "Kementerian Koperasi dan UKM khususnya di bidang pemasaran memiliki beberapa strategi dalam membina dan mengembangkan KUMKM dari hulu sampai hilir," katanya.

Herustiati menjelaskan, di bagian hulu, pembinaan dilakukan mulai dari kualitas, kontinuitas (keberlanjutan) dan kapasitas produksi, mutu desain, novasi teknologi sampai pengemasan (packaging). Di bagian tengah (middle), Kemenkop dan UKM membimbing KUMKM untuk bisa mengakses pembiayaan produktif dari lembaga keuangan maupun KSP (Koperasi Simpan Pinjam).

"Pembinaan di middle juga mencakup pembedayaan KUMKM, sertifikasi dan standisasi produk, hak merek dan hak cipta," tambahnya. Di bagian hilir, lanjutnya, Kemenkop dan UKM menfasilitasi KUMKM dalam hal promosi produk, baik di dalam maupun luar negeri, melalui pameran. Herustiati menambahkan, saat ini UMKM yang sudah go online mencapai empat juta pelaku, atau masih sekitar separuh dari target pemerintah, delapan juta UMKM di 2019.

"Kami optimis kalau semua pihak melakukan kerja bareng dalam mengangkat UMKM untuk go online, target itu akan tercapai," tandasnya. Jejaring Pasar Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta, Nur Haryani, mengatakan pelaku KUMKM Kota Surakarta membutuhkan jejaring pasar yang lebih luas, dan itu bisa didapatkan di e-commerce. Ia menyebutkan, Surakarta memiliki sekitar 3.000 jenis produk UMKM, tetapi belum seluruhnya menggunakan ecommerce. "Mungkin baru 40 persen saja yang sudah go online, namun pelaku UMKM di sini sudah merasa e-commerce merupakan suatu kebutuhan," pungkasnya. YK/E-3

Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top