Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Dwikorita: BMKG Minta Pemda Siapkan Tata Ruang yang Aman

Foto : bmkg.go.id

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Dwikorita Karnawati, meminta pemerintah daerah agar menyiapkan tata ruang yang aman dan mampu menampung masyarakat sebagai upaya mitigasi bila gempa megathrust terjadi di Indonesia.

"Bagaimana menyiapkan masyarakat dan pemerintah daerah sebelum terjadi gempa dengan kekuatan tinggi yang mengakibatkan tsunami. Pemerintah daerah itu sudah diajak bersama-sama menyiapkan infrastrukturnya, menyiapkan sistemnya, adakah jalur evakuasi nya, adakah tempat shelter evakuasi," kata Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (20/8).

Kemudian zona-zona rawan seperti daerah dekat laut dan pantai agar dikosongkan dan tidak didirikan banyak bangunan.

"Pemda-pemda diharapkan juga menyiapkan tata ruang di sana. Di pantai itu dibatasi, jangan dibangun bangunan-bangunan. Kalau sampai dibangun hotel, hotelnya harus siap menghadapi (megathrust), diwajibkan bangunannya mampu tahan 8,5 magnitudo," kata dia.

Dwikorita mencontohkan Pemda DIY yang merupakan salah satu pemda yang telah menyiapkan tata ruang yang aman menghadapi potensi gempa megathrust lewat pembangunan Bandar Udara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo.

"Yogyakarta International Airport (YIA) itu sudah disiapkan untuk menghadapi megathrust. Jadi dibangun insyaallah desain-nya dirancang tahan gempa 8,5 magnitudo, itu megathrust dan elevasi-nya lebih tinggi dari elevasi tsunami. Jadi kalau sedang berada di YIA, kalau ada gempa, ada tsunami, jangan keluar gedung. Tempat paling aman di situ, lari ke lantai mezzanine dan lantai 2 dan ada crisis center untuk masyarakat mampu menampung 2.000 orang, bandara-nya itu menampung 10.000 orang," kata dia.

Kepala BMKG pun menambahkan bahwa peringatan potensi gempa megathrust beberapa waktu belakangan ini bukanlah hal baru di Indonesia. Tujuan utama BMKG kembali mengingatkan potensi megathrust adalah untuk mengedukasi dan mempersiapkan masyarakat Indonesia, terlebih Indonesia tergolong rawan mengalami gempa.

"Megathrust bukan isu yang baru. Itu isu yang sudah sangat lama tapi kenapa BMKG dan beberapa pakar mengingatkan? Tujuannya adalah untuk ayo segera mitigasi," kata dia. Ant/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top