Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Durian Premium dari Tiongkok? Mungkin akan Segera Tersedia

Foto : Istimewa

Durian adalah buah impor nomor 1 di Tiongkok, mencapai nilai 4,03 miliar dolar AS tahun lalu dengan total volume impor 825.000 ton.

A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Setelah lebih dari empat tahun melakukan budidaya, Tiongkok baru-baru ini dilaporkan tengah bersiap untuk panen durian domestik pertamanya pada musim panas ini. Namun itu diperkirakan tidak akan sampai mengancam ekspor durian dari negara lain di Asia Tenggara.

"Sekitar 2,45 juta kilogram durian yang diproduksi di pulau tropis Hainan di Tiongkok selatan akan mulai dijual pada Juni," kata stasiun penyiaran negara,
China Central Television (CCTV).

Dilansir oleh South China Morning Post, di Pangkalan Durian di Sanya, dengan lahan seluas 93,3 hektar berisi pohon durian menghasilkan buah muda, diperkirakan akab menghasilkan 116,64 kilogram per hektar dan perkiraan nilai hasil 6.665 yuan per hektar

Spesialis pertanian dari Asia Tenggara membantu menanam tanaman dan spesialis Tiongkok memperbaiki benih impor agar lebih sesuai dengan kondisi lokal. "Durian diharapkan memiliki kadar gula dan siklus pertumbuhan yang lebih tinggi untuk beradaptasi dengan permintaan pasar," kata CCTV.

Dalam tiga hingga lima tahun ke depan, Sanya diharapkan akan menjadi kawasan industri durian seluas 3.333 hektar, yang diperkirakan akan menghasilkan nilai produksi sebesar 5 miliar yuan (727 juta dolar AS) pada tahun 2028.

Orang Tiongkok dikenal sebagai konsumen yang menggemari durian dari negara-negara seperti Thailand, Malaysia, dan Vietnam. Tetapi mereka biasanya harus membeli dengan harga tinggi karena biaya transportasi.

Analis mengatakan, durian yang ditanam di Tiongkok dapat menurunkan harga domestik, memperdalam "sirkulasi ganda" dan meningkatkan kerja sama pertanian internasional. Tetapi kunci keberhasilannya adalah apakah konsumen akan menganggapnya enak.

"Kunci pemasaran massal durian dalam negeri adalah tentang kemampuannya meniru rasa durian yang diproduksi di negara asalnya," kata peneliti di Institut Pembangunan Pedesaan di bawah Akademi Ilmu Sosial Tiongkok, Weng Ming.

Menurut Weng, sebagian besar buah tropis di Tiongkok masih diimpor dan rasanya sulit ditiru.

"Buah ara, misalnya, sebagian besar diproduksi di Timur Tengah dan Afrika Utara, dan rasa buah ara dari Shandong, Tiongkok, jauh dari rasa impor," katanya.

Akibatnya, Weng mengatakan langkah Tiongkok untuk menanam durian "pasti tidak akan mempengaruhi industri durian di Asia Tenggara".

Namun, lanjutnya, teknologi budidaya durian Tiongkok yang canggih dapat membuka peluang kerja sama internasional melalui pertukaran teknologi pertanian.

"Kita perlu melihat terobosan ini dari rasa kerjasama daripada persaingan," kata Weng.

Mengapa pemerintah Tiongkok begitu peduli dengan ketahanan pangan?

Menurut data yang disediakan dari Kamar Dagang Tiongkok untuk Impor dan Ekspor Bahan Makanan, Produk Asli, dan Produk Sampingan Hewan (Commerce for Import and Export of Foodstuffs, Native Produce and Animal By-Products/CFNA) durian adalah buah impor nomor 1 di Tiongkok, mencapai 4,03 miliar dolar AS tahun lalu dengan total volume impor 825.000 ton.

Menurut data yang dirilis oleh Jingdong Supermarket pada November, durian paling populer di kalangan anak muda, dengan lebih dari 60 persen buah di Tiongkok dibeli oleh konsumen berusia 16-35 tahun.

Konsumennya sebagian besar terkonsentrasi di kota-kota tingkat pertama Tiongkok, dan netizen menciptakan istilah "kebebasan durian" untuk menggambarkan label harganya yang tidak terlalu terjangkau.

Meningkatnya biaya transportasi, ditambah dengan periode penyimpanan yang singkat dan permintaan pasar yang meningkat di Tiongkok, telah mengakibatkan tingginya harga durian.

"Pada tahun 2026, pasar durian Tiongkok akan bernilai hampir 130 miliar yuan dalam penjualan ritel," kata laporan itu.

Sadar akan permintaan yang sangat besar, Hainan berusaha memanfaatkan iklimnya untuk budidaya durian pada tahun 1950-an, namun teknik penanaman yang belum matang telah menjadi kendala.

"Thailand mewakili 96 persen impor durian Tiongkok berdasarkan nilai dan 95 persen dari total volume impor pada tahun lalu," kata CFNA.

Dengan ratifikasi Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional pada Januari 2022, tarif preferensial dan bea cukai yang lebih cepat telah menarik lebih banyak negara Asia Tenggara untuk mengekspor buah ke Tiongkok.


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top