Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Dunia Usaha Harus Bantu Atasi Dampak Perubahan Iklim

Foto : Istimewa

Direktorat Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Andriah Feby Misna dalam acara Corporate Green Commitment Awards 2022 di Jakarta pekan lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Dunia usaha diharapkan turut bertanggung jawab dalam mengatasi dampak perubahan iklim. Tanpa keterlibatan sektor usaha, pemerintah tak akan bisa berjalan sendiri menghadapi fenomena perubahan iklim ini.

Di sisi lain, Indonesia dihadapkan dengan fakta bahwa penyedia energi masih di dominasi oleh fosil, yaitu minyak, gas dan batu bara. Tak terbantahkan, penggunaan energi kotor itu menjadi penyumbang terbesar terhadap pemanasan global.

Direktorat Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Andriah Feby Misna menyebutkan tiga upaya untuk membangun energi berkelanjutan.

Pertama, dengan Energy Security, yaitu memastikan pasokan energi dengan memanfaatkan sumber energi setempat sehingga ketahanan dan kemajuan energi bisa terwujud. "Kedua, dengan Energy Equity yakni memastikan masyarakat dapat mengakses energi secara mudah dengan harga terjangkau," ucapnya dalam acara Corporate Green Commitment Awards 2022 di Jakarta pekan lalu.

Adapun ketiga dimensi Environmental Sustainability yakni dengan memastikan penyediaan energi yang ramah lingkungan dengan mendorong pembangunan infrastruktur energi terbarukan dan sumber energi rendah karbon lainnya.

Berdasarkan data emisi gas rumah kaca secara global, pada 2016 sektor yang paling banyak menghasilkan gas rumah kaca adalah sektor energi baik dari industri, bahan bakar transportasi, penerbangan, dan sebagainya. Adapun Indonesia sendiri baru-baru ini menerima rapor merah sebagai negara dengan daerah yang memiliki kualitas udara terburuk di dunia. Rapor dari situs AQ Index itu menunjukkan kualitas udara yang buruk, utamanya tercatat di ibukota negeri, DKI Jakarta.

Dalam kesempatan sama, Clara Aprilia Sukandar selaku pimpinan HerStory.co.id selaku penyelenggara acara mengatakan, iklim bumi terus berubah secara signifikan. Periode Global Warming saat ini terjadi lebih cepat daripada sebelumnya. Artinya, kehidupan modern manusia yang banyak melepaskan gas rumah kaca menjadi penyebab sebagian besar Global Warming. "Gas rumah kaca dihasilkan melalui pembakaran bahan bakar fosil, pertanian, dan penggunaan lahan serta kegiatan lainnya yang mendorong perubahan iklim," ujarnya.

Atas dasar kepentingan itu, Herstory memberikan dukungan terhadap perusahaan yang terus menggalakan kelestarian lingkungan melalui pemberian apresiasi dalam Corporate Green Commitment Awards 2022.

Menurut Clara Aprilia, kenapa mereka sangat konsen terhadap isu ini, karena sebagai media yang fokus pada isu kewanitaan, kelestarian lingkungan secara spesifik memiliki dampak terhadap perempuan. Pasalnya, perempuan lebih rentan menjadi korban atas kehilangan sumber daya termasuk pekerjaan dan ekonomi.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top