Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemanfaatan Teknologi - Platform Udaraku Permudah Pengumpulan Data secara Komprehensif

Dunia Industri Perlu Mitigasi Kerusakan Lingkungan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen terus mendorong transformasi sektor manufaktur melalui adopsi industri hijau guna meningkatkan ketangguhan dan kesadaran lingkungan industri nasional. Langkah strategis ini juga perlu didukung dengan pemanfaatan teknologi, sejalan dengan Peta Jalan Making Indonesia 4.0.

"Optimalisasi teknologi oleh unit kerja teknis di lingkungan Kemenperin adalah salah satu cara efektif dalam berkontribusi mengatasi tantangan di sektor industri, dan akan mendukung peningkatan efisiensi, inovasi, serta daya saing industri nasional," kata Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam acara Peresmian Fasilitas Produksi Obat Bahan Alam (House of Wellness) sekaligus launching platform Udaraku, di Jakarta, Selasa (6/2).

Menperin mengemukakan inovasi teknologi yang diterapkan tersebut perlu mempertimbangkan faktor mitigasi risiko kerusakan lingkungan sebagai bukti komitmen industri terhadap pelestarian lingkungan. Karena itu, pihaknya mengapresiasi Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Pencegahan Pencemaran Industri (BBSPJPPI), sebagai unit pelaksana di bawah Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI), dalam memajukan inovasi teknologi yang bermanfaat, mendukung industri dan masyarakat dalam memenuhi regulasi, serta mengurangi risiko kerusakan lingkungan.

Lebih lanjut, Menperin menyambut baik diluncurkannya inovasi platform Udaraku yang dikembangkan oleh BBSPJPPI secara berkelanjutan, dan menjadi bagian dari perangkat teknologi Adaptive Monitoring System (AiMS) yang dikomersialkan sebelumnya. Pelaku industri perlu mengintegrasikan Udaraku dalam operasional kesehariannya, sehingga industri dapat memberikan kontribusi nyata pada kesejahteraan masyarakat.

Bahan Evaluasi

Pada kesempatan sama, Kepala BSKJI Kementerian Perindustrian, Andi Rizaldi, menyampaikan Udaraku merupakan platform monitoring yang efektif dan mempermudah pengumpulan data secara komprehensif dalam rangka evaluasi. "Selain data kualitas udara secara real time Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU), Udaraku memungkinkan industri untuk mampu mengevaluasi sesuai kebutuhan atas data yang disajikan," ungkapnya.

Untuk itu, diharapkan pengembangan platform Udaraku perlu terus didorong dan ditambahkan poin lokasi sensornya hingga ke seluruh pelosok Indonesia.

Kepala BBSPJPPI, Sidik Herman, mengungkapkan bahwa implementasi SNI 9178:2023 tentang Uji Kinerja Alat Pemantauan Kualitas Udara yang Menggunakan Sensor Berbiaya Rendah melalui Udaraku adalah bukti nyata fokus BBSPJPPI untuk industri. "Saya berharap Udaraku dapat dimanfaatkan oleh industri dan pemangku kepentingan dengan jaminan keamananan data yang terjaga," tuturnya.

Seperti diketahui, Indeks Kepercayaan Industri (IKI) yang dirilis Kemenperin, pada Januari 2024 mencapai 52,35 atau menguat 1,03 poin dibandingkan capaian pada Desember 2023 yang sebesar 51,32.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top