Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
KTT COP26

Dunia Butuh Triliunan Dollar AS Hadapi Ancaman Perubahan Iklim

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

GLASGOW - Sebuah draf laporan PBB yang diperoleh AFP mengungkapkan, untuk membantu negara-negara yang rentan dalam mengatasi efek berlipat dari perubahan iklim, seperti kekeringan, banjir, gelombang panas, dan badai besar tropis akan membutuhkan triliunan dollar, bukan miliaran seperti yang sekarang dibahas di COP26.

Kegagalan negara-negara kaya untuk memenuhi janji untuk memberikan 100 miliar dollar AS per tahun untuk negara-negara rentan telah menjadi titik nyala pada pembicaraan iklim PBB di Glasgow, memasuki jam-jam terakhir pembicaraan pada hari Jumat. Namun, biaya sebenarnya untuk membiarkan atmosfer terus memanas akan jauh lebih tinggi.

Draf laporan Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim (IPCC), yang dijadwalkan untuk dirilis awal tahun depan, menunjukkan bahwa angka 100 miliar dollar AS tidak lebih hanya uang muka dari yang dibutuhkan untuk mempersiapkan dampak yang tidak dapat dihindari.

Kota-kota yang banjir, kekurangan makanan, panas yang mematikan, dan migrasi massal semuanya akan menaikkan harga.

"Biaya adaptasi secara signifikan lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya, menghasilkan 'kesenjangan keuangan adaptasi' yang meningkat. Pengaturan tata kelola yang ada untuk pendanaan adaptasi tidak memadai untuk skala dampak iklim yang diantisipasi," sebut laporan itu.

Permukaan bumi telah menghangat 1,1 derajat Celsius dari tingkat pra-industri sejauh ini, memperbesar cuaca ekstrem di seluruh planet ini. Dunia berada di jalur untuk melampaui target Perjanjian Paris untuk membatasi pemanasan antara 1,5 Celsius dan 2 Celsius.

Bahkan menurut perhitungan PBB, dengan mempertimbangkan babak baru janji pemotongan karbon tahun ini, suhu permukaan bumi masih akan naik 2,7 derajat Celsius, menjadi "bencana".

"Semakin tinggi kenaikan suhu, semakin tinggi biaya untuk melindungi masyarakat dari bencana iklim," demikian peringatan IPCC.

Dikatakan bahwa pada tahun 2050, pembiayaan yang dibutuhkan untuk adaptasi dapat mencapai satu triliun dollar setiap tahun, di bawah skenario emisi tertentu. Pada dua derajat pemanasan, biaya adaptasi di Afrika saja diproyeksikan meningkat "puluhan miliar" setiap tahun.

Ketinggalan Zaman

Sementara itu, para ahli dan diplomat sudah mulai membuat penilaian yang jauh lebih besar dari angka-angka yang ada di meja perundingan COP26. Janji berusia satu dekade untuk memberikan 100 miliar dollar AS per tahun pada tahun 2020, sekarang ditunda hingga 2023 untuk membantu negara-negara yang rentan iklim menghijaukan ekonomi mereka.

"Janji 100 miliar dollar AS ini sangat ketinggalan zaman," kata ekonom di Union of Concerned Scientists, Rachel Cleetus. Kenyataan di lapangan telah melampaui apa yang seharusnya dilakukan oleh janji itu. Ketika kita berbicara tentang keuangan setelah 2025, itu benar-benar harus triliunan," katanya kepada AFP.

Kepala think tank Power Shift Africa di Nairobi, Mohamed Adow, mengatakan kepada AFP bahwa 100 miliar dollar AS "bahkan tidak menyentuh permukaan kebutuhan nyata dari negara berkembang".

"Adaptasi adalah titik buta yang sangat besar dalam menghadapi darurat iklim," ujarnya.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top