Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Duh! Penderita HIV di Papua Tinggi, Dinkes Manokwari Hapus Stigma ODHA dengan Edukasi ke Masyarakat

Foto : ANTARA/Rachmat Julaini

Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari.

A   A   A   Pengaturan Font

MANOKWARI - Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari menggandeng sejumlah pihak lintas sektor kesehatan dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk meningkatkan edukasi kepada masyarakat agar tidak memiliki stigma buruk terhadap penderita HIV/AIDS.

"Pemkab bekerja sama dengan karang taruna, pemuda dan LSM yang peduli akan HIV untuk terus melakukan sosialisasi agar stigma buruk masyarakat terhadap penderita HiV bisa hilang, karena HIV bagaimana pun bukan vonis mati," ujar Kepala Seksi Penyakit Menular Dinas Kesehatan Manokwari, Rahimi, di Manokwari, Minggu (21/8).

Penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Kabupaten Manokwari, Papua Barat, diakui masih cukup tinggi. Dinas Kesehatan terus meningkatkan pemeriksaan atau skriningkepada masyarakat yang berpotensi tertular HIV/AIDS.

Pemeriksaan dini juga dilakukan dengan menggandeng penderita HIV agar bisa mengajak orang lain untuk melakukan pemeriksaan.
Dia mengatakan, penderita HIVmasih memiliki peluang hidup yang layak seperti halnya orang normal lain selama pemeriksaan dini dilakukan, sembari meminum obat secara teratur.

"Apalagi obat ini tidak perlu dibeli karena tinggal ambil saat kontrol ke fasilitas kesehatan. Selama teratur minum obat ya bisa hidup seperti layaknya orang lain," ungkap dia.

Rahimi mengakui sampai kini belum memiliki rumah singgah untuk menampung penderita HIV/AIDS di Manokwari lantaran masih tingginya stigma buruk terhadap penderita. Meski begitu, dukungan terhadap penderita HIV untuk saling menguatkan dan mengisi dengan keterampilan agar menunjang kehidupan penderita HIV sudah berjalan sejak lama.

Dinkes Manokwari mencatat jumlah kumulatif Orang Dengan HIV (ODHIV) yang mendapat pengobatan Antiretroviral (ARV) sejak Januari 2019 hingga Juni 2022 mencapai 1.177 orang dengan 551 orang aktif dan 35 tidak aktif. Sebanyak88 orang dipastikan pindah dan 15 orang merupakan pindahan.
Dalam periode yang sama, 198 orang dinyatakan meninggal dunia yang 290 orang masuk dalam kategori'Lost to Follow-up' (LTFU).
Jumlah kumulatif penderita Infeksi Menular Seksual (IMS) di Manokwari pada 2019 mencapai 604 orang, di mana 584 orang di antaranya mendapatkan pengobatan. Pada 2020 IMS berjumlah 174 orang dan yang mendapat pengobatan berjumlah 172 orang.
Pada 2021 tercatat 42 orang yang menderita IMS dan hanya satu yang tidak mendapat pengobatan. Sedangkan hingga Juni 2022, sebanyak 46 orang tercatat menderita IMS dan hanya satu orang yang juga tidak mendapat pengobatan.

Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top