Dubes Tegaskan Indonesia Berkomitmen Perluas Kerja Sama Pembangunan di Namibia
Duta Besar RI untuk Namibia, Wisnu Edi Pratignyo, dalam pertemuan dengan Direktur Urusan Bilateral Kementerian Luar Negeri Namibia Sabine-Moller dan Direktur Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (WFP) untuk Namibia, George Fedha, pada Senin (29/1/2024).
Foto: ANTARA/HO-KBRI WindhoekJakarta - Duta Besar RI untuk Namibia, Wisnu Edi Pratignyo, mengatakan bahwa pemerintah Indonesia berkomitmen untuk memperkuat hubungan dan memperluas kerja sama pembangunan dengan negara-negara di Afrika, termasuk Namibia.
Pernyataan tersebut disampaikan Wisnu dalam pertemuan dengan Direktur Urusan Bilateral Kementerian Luar Negeri Namibia Sabine-Moller dan Direktur Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (WFP) untuk Namibia, George Fedha, pada Senin (29/1), demikian keterangan tertulis KBRI Windhoek.
Wisnu mengatakan bahwa pemerintah Indonesia siap memperluas bidang kerja sama pembangunan dengan Namibia, antara lain, pada bidang pertanian, perikanan, dan pendidikan?. Tawaran kerja sama pembangunan dari Indonesia mendapatkan respons positif dari Kementerian Luar Negeri Namibia dan WFP, katanya.
KBRI Windhoek menyebut Kemlu Namibia dan WFP menyambut baik peluang kerja sama yang ditawarkan, khususnya dalam sektor pertanian. Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Namibia, serta berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan kesejahteraan kedua negara.
"Pertemuan ini menandai langkah strategis Indonesia untuk memperkuat kemitraan dengan negara-negara Afrika dan melibatkan sektor-sektor vital seperti pertanian, perikanan, dan pendidikan," tulis KBRI Windhoek.
Dalam pertemuan tersebut, Dubes Wisnu juga menyampaikan bahwa Indonesia dalam waktu dekat akan menyelenggarakan Forum Indonesia-Afrika edisi ke-2 sebagai bukti komitmen Indonesia dalam memperkuat hubungannya dengan negara-negara Afrika.
"Forum Indonesia-Afrika ke-2 diharapkan menjadi platform yang efektif untuk memperdalam kerja sama dan menjalin hubungan yang lebih erat antara Indonesia dan negara-negara di Afrika," kata dia.
Indonesia dan Afrika terakhir kali menggelar Forum Indonesia-Afrika di Bali pada 2018.
Afrika menjadi salah satu kawasan yang dikunjungi Presiden Joko Widodo pada tahun lalu. Jokowi menyatakan Indonesia dan Afrika memiliki hubungan historis yang panjang karena Indonesia adalah penggagas dan tuan rumah Konferensi Asia-Afrika (KAA) 1955. Selain itu, Indonesia juga berperan penting dalam melahirkan Gerakan Non-Blok.
Presiden Jokowi mengunjungi beberapa negara di Afrika pada 20-25 Agustus 2023. Kunjungan ini merupakan kunjungan kerja pertamanya ke benua Afrika selama dia menjabat sebagai presiden.
Pada kunjungan tersebut, Presiden Jokowi mengunjungi empat negara, yaitu Kenya, Tanzania, Mozambik, dan Afrika Selatan. Dalam kunjungannya, Presiden melakukan pertemuan bilateral dengan para pemimpin negara-negara tersebut untuk membahas kerja sama bilateral pada berbagai bidang, termasuk perdagangan, investasi, dan pembangunan.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 4 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 5 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
Berita Terkini
- Retno Marsudi Diangkat Jadi Dewan Direksi Perusahaan Energi Terbarukan Singapura
- CEO Nvidia Jensen Huang Sebut 'Era AI telah Dimulai'
- Messe Duesseldorf Ajak Industri Plastik dan Karet Indonesia Akselerasi Penerapan Industri Hijau Melalui Pameran K
- Edukasi Pentingnya Nutrisi Toko Susu Hadirkan Area Permainan
- Survei Indikator: Pemilih KIM Plus Banyak Menyeberang ke Andika-Hendi di Pilgub Jateng